Dekati Ketua RT, Imingi Uang-Barang
*Gerilya, Bacaleg Obral Janji
*Suara ‘Sepaket’, Harga Satu Suara Bervariasi
SUMSEL , SUMATERAEKSPRES.ID– Daftar calon sementara (DCS) telah diumumkan. Para bakal caleg makin gencar mensosialisasikan diri. Dengan berbagai cara.
Pasang spanduk/baliho, mendekati para ketua RT-RW hingga silaturami langsung ke masyarakat di daerah pemilihan (dapil) mereka.
Tujuannya cuma satu. Berusaha mendapatkan calon pemilih yang bersedia berikan suaranya saat Pileg 2024. Ada timbal balik untuk tiap suara yang berpotensi didapat.
Ada yang wilayah RT-RW itu dijanjikan bantuan, fasilitas, pembangunan/perbaikan fasum hingga uang.
Untuk ketua RT-RW, ada juga yang diiming-imingi ’bonus’ jika berhasil mencapai target calon pemilih yang pasti akan berikan suara ke caleg itu. Sampai belasan juta.
”Kalau yang gambar bacaleg baleho atau banner yang sudah terpasang bergandeng dua atau tiga caleg sekaligus, biasanya sepaket,” ucap Joni, warga Palembang.
Misalkan gambar bacaleg tingkat DPRD provinsi dengan DPR-RI, biasanya yang bergerak bacaleg tingkat provinsi. ”Dia mengimingi satu pemilih akan dikasih berapa. BACA JUGA : Waduh! Baru Dipilih Sebagai Bacawapres, Cak Imin Justru Harus Bersiap Diperiksa KPK
Kemudian jika dua bacaleg itu mendapatkan suara dengan target tertentu, janjinya akan ada bonus lagi,” ulasnya.
Menurut Joni, tidak semua masyarakat di daerah kenal dengan bacaleg tingkat pusat. Paling tahunya dari gambar-gambar.
”Begitu juga bila gambarnya gandeng bacaleg tingkat DPRD kota dengan DPRD tingkat provinsi, yang bergerak ke masyarakat bacaleg tingkat kota,” bebernya.
Dia tidak menyalahkan masyarakat, jika terbuai iming-iming janji cuan dari sang bacaleg. Karena pada kenyataannya, masyarakat butuh uang di masa perekomian sulit ini. BACA JUGA : Anies Baswedan Ungkap Fakta Soal Cawapres, Sebut Sudah Lakukan ini ke AHY
“Sekarang bukan zamannya lagi istilah serangan subuh hari pencoblosan. Sudah nge-boom jauh hari,” ungkapnya.
Bagi Jon sendiri, dia tidak terlalu terpengaruh akan janji dan iming-iming memilih bacaleg tertentu. “Kalau ada yang kasih uang, ya ambil.
Siapa yang menolak duit. Tapi kalau soal pilihan, tergantung keyakinan saya sendiri. Mana kira-kira yang bagus, atau bakal amanah itu yang kita pilih,” cetusnya
Cerita Ed, ketua RT di kawasan Kalidoni, bacaleg yang datang biasanya sudah dikenal warga. Karena itu, caleg yang dipilih warga lazimnya petahana.
“Mereka biasanya ada saja yang diberikan untuk warga kampung. Misal, ngecor jalan, listrik, bantu yang lagi dapat musibah. Macam-macam lah,” ungkapnya.