Tahan Air Mata, Ayah dan Adik Wakili Wisuda Romi, Mahasiswa S2 Unsri yang Tewas Kecelakaan Bersama Istri

Tahan Air Mata, Ayah dan Adik Wakili Wisuda Romi, Mahasiswa S2 Unsri yang Tewas Kecelakaan Bersama Istri OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID -  Suasana di Gedung Auditorium Indralaya, Ogan Ilir, pada hari Rabu (23/8) yang lalu, dipenuhi dengan sambutan meriah yang terhanyut dalam perasaan sedih dan haru. Kehilangan yang mendalam dirasakan oleh seluruh hadirin yang menghadiri upacara wisuda ke-167 Universitas Sriwijaya (Unsri). Apalagi, ketika nama Romi Yudhistira, seorang mahasiswa S2 Pendidikan Olahraga Universitas Sriwijaya, saat dipanggil ke podium wisuda, menjadi momen yang penuh dengan makna dan emosi. Kecelakaan tragis yang merenggut nyawa Romi Yudhistira dan istrinya di Banyuasin pada Selasa (22/8) membuat mereka tak dapat hadir secara fisik dalam momen penting ini. Namun, dalam semangat keluarga, pengambilan ijazah Romi diwakilkan oleh ayahnya, Lukman Hariadi, yang didampingi oleh adik kandung Romi, Wahyu Prasetya. BACA JUGA : Dunia Pendidikan Berduka! Mahasiswa S2 FKIP Unsri Meninggal Kecelakaan Saat Hendak Yudisium Saat sang adik, Wahyu Prasetya, menghadiri wisuda ini, ia membawa sebuah potret kakaknya yang sudah meninggal, almarhum Romi. Dengan berpakaian lengkap serba toga dan selempang bertuliskan pujian. Mereka berdua disambut dengan hangat oleh Rektor Unsri, Prof. Dr. Ir. H. Anis Sagaff, MSCE. IPU. ASEAN. Eng. Lalu, dekan FKIP, Dr. Hartono MA, Asisten I Provinsi Sumsel Drs. H. Edward Candra, serta sejumlah guru besar Unsri lainnya yang berada di podium wisuda. BACA JUGA : TRAGIS! Kecelakaan Maut di Jalan Lintas Timur Palembang-Betung: Truk Tangki Modifikasi Tabrak dan Tewaskan Pasangan Suami Istri "Kami hadir di sini untuk merayakan pencapaian anak kami yang terkasih, almarhum Romi. Ini adalah cara kami memberikan penghormatan terakhir dan kenangan indah bagi beliau," kata Lukman Hariadi, ayah Romi, dengan suara yang penuh emosi.

Kebanggan Keluarga

Kemudian, Romi, yang berhasil lulus dengan prestasi gemilang dengan IPK sempurna 4.00, adalah sumber kebanggaan bagi keluarganya. "Awalnya, hari ini memang sudah kami jadwalkan untuk datang ke Indralaya sebagai keluarga besar. Bahkan,  tanpa adanya kejadian tragis itu, kami akan merayakan momen ini bersama," tambahnya sambil menahan air mata. Lalu, saat keluarga Romi naik ke podium wisuda, suasana penuh dengan perasaan sedih, haru, dan rasa bangga. Meskipun begitu, ayah dan adik Romi berusaha untuk tetap tegar dan merayakan hari wisuda keluarga mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan