Dispustaka Provinsi Sumsel Apresiasi Kegiatan Literasi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan Palembang
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melalui Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumsel bekerjasama dengan Rumah Cahaya Indonesia naungan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID S2JB menyelenggarakan kegiatan Sharing Session Literasi Sejarah Kota Palembang dengan tema Menguatkan kesadaran sejarah perjuangan kemerdekaan di Palembang dan melestarikan kecintaan anak-anak terhadap sejarah perjuangan kemerdekaan di Kota Palembang. Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Dispustaka Provinsi Sumsel Jalan Demang Lebar Daun Palembang ini di ikuti Duta Literasi Sekolah se Kota Palembang. Kepala Dispustaka Provinsi Sumsel Fitriana, S.Sos, M.Si saat dibincangi, menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan pada hari ini kaitannya sangat erat sekali dengan Literasi Sejarah, Beliau mengutip "Jika ingin menghancurkan sebuah bangsa dan peradaban hancurkan bukunya, maka pastilah bangsa itu akan musnah”. Artinya generasi muda harus mengetahui Sejarah. Melalui bacaan buku-buku sejarah dan mendengarkan langsung dari Nara Sumber Penelusur Sejarah Kota Palembang Bapak Raden Muhammad Ikhsan yang memahami sejarah perjuangan di Kota Palembang dengan menceritakan dan memperkenalkan kembali sejarah perjuangan masyarakat kota Palembang kepada siswa siswi generasi muda penerus bangsa.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya Dispustaka Provinsi Sumsel dalam meliterasi anak-anak didik ini dengan mengenalkan sejarah daerahnya sendiri dan perjuangan para tokoh-tokoh masyarakat kota Palembang untuk mengangkat nilai-nilai kearifan lokal sehingga anak-anak tahu bahwa banyak tokoh pejuang di Kota Palembang yang diabadikan dengan nama jalan seperti Letnan Murod, Letkol Iskandar, Kolonel Atmo, Cek Syeh, TP Rustam Efendi, dan masih banyak lagi, harapan kita anak2 akan mengetahui, memahami sejarah sehingga akan lebih mencintai tanah airnya,". ungkapnya.Pihaknya berharap kepada Duta Literasi Sekolah yang mengikuti kegiatan ini dapat meneruskan kepada teman-temannya yang lain, sehingga teman-temanya mengetahui sejarah perjuangan di kota Palembang, salah satunya perang lima (5) hari lima malam. Pada kesempatan ini, Fitriana juga mengapresiasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan Rumah Cahaya Indonesia. "Menghadapi Bonus Demografi Tahun 2045, Generasi Muda harus dipersiapkan tidak hanya teori yang dipelajari tetapi juga keterampilan-keterampilan seperti yang di lakukan oleh Rumah Cahaya Indonesia melalui program menjahit, desain grafis, dan photografi," tukasnya. Hal yang sama disampaikan Penelusur Sejarah Kota Palembang Raden Muhammad Ikhsan yang menjadi narasumber kegiatan. ia mengatakan "Dibulan kemerdekaan ini, kita wajib mengingat jasa pahlawan, nah, pada kegiatan ini dalam konteks lokal. Dengan memahami jasa pahlawan kita dapat memahami literasi, karna kalau hanya dari cerita lisan, kadang ada keraguan apakah valid atau tidak. ketika ini dijadikan sebuah buku akan jadi pegangan untuk generasi muda untuk lebih mendalami nilai-nilai perjuangan," ungkapnya. Sejauh ini, perjuangan lebih cenderung sejarah nasional sedangkan untuk pejuang-pejuang lokal tidak diketahui oleh masyarakat kota Palembang.
"Melalui kegiatan seperti inilah kita ingin memperkenalkan pejuang-pejuang lokal yang telah berjuang dengan gigihnya hingga gugur dimasa lampau," tukas Ikhsan yang juga sebagai Dosen di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.Terpisah, Duta Literasi Provinsi Sumsel, Ratu Tenny Leriva, HD, S.Ked berharap melalui kegiatan ini jadi momentum awal bangkitnya generasi muda khususnya di kota Palembang umumya di Provinsi Sumsel. Ia berharap kegiatan ini juga dapat memberi manfaat dan pemahaman yang mendalam akan sejarah perjuangan masyarakat kota palembang dalam meraih kemerdekaan. Terkait dengan program pendidikan dan pelatihan yang di selenggarakan Rumah Cahaya Indonesia, Kak Iva (sapaan akrab Duta Literasi Provinsi Sumsel) menambahkan, Program ini sejalan dengan program Pemerintah yang telah mencanangkan Visi Indonesia Emas Tahun 2045 dengan harapan terciptanya generasi produktif yang berkualitas. Ketua yayasan Rumah Cahaya Indonesia, Rendy Arista menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dispustaka Provinsi Sumatera Selatan atas fasilitas yang telah di berikan hingga dapat terselenggaranya kegiatan pada hari ini. "Rumah Cahaya Indonesia merupakan lembaga pendidikan dan pelatihan dibawah naungan Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN UID S2JB. saat ini kami memiliki tiga (3) jurusan, yakni; menjahit, desigh grafis dan photografi. dan semua biaya pendidikan dan pelatihannya Gratis,". (Adv/087).