https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Aksi Damai di Rantau Bayur, Warga Desa Paldas Tolak Aktivitas Tambang Batubara

Aksi Damai di Rantau Bayur, Warga Desa Paldas Tolak Aktivitas Tambang Batubara BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Puluhan warga Desa Paldas, yang terletak di Kecamatan Rantau Bayur, Kabupaten Banyuasin, telah melaksanakan sebuah aksi damai pada hari Senin (10/7) bersama dengan beberapa aktivis. Aksi tersebut bertujuan untuk menolak segala kegiatan penambangan batubara yang sedang berlangsung di wilayah mereka. "Kami menolak kegiatan penambangan batubara," ungkap Hardaya, seorang orator dalam aksi tersebut. Penolakan ini berdasarkan pada kenyataan bahwa masyarakat setempat tidak pernah dilibatkan dalam proses sosialisasi mengenai keberadaan usaha penambangan batubara tersebut. "Seharusnya ada sosialisasi terlebih dahulu mengenai dampak lingkungan baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang," tambahnya. Dampak dari kegiatan penambangan batubara tersebut juga menyebabkan kerusakan pada jalan dan mengancam gagal panen di lahan pertanian masyarakat setempat. "Ekosistem ikan di sungai juga terganggu, yang tentunya merugikan masyarakat," jelasnya. BACA JUGA : HEBOH! Petugas Tangkap Pelaku Tindakan Asusila di LRT Sumsel, Begini Modusnya Oleh karena itu, keberadaan penambangan batubara tersebut memiliki dampak negatif yang signifikan bagi masyarakat. "Kami dengan tegas menolak keberadaan penambangan batubara ini," tegasnya. Warga Desa Paldas mendesak agar menghentikan pembangunan jalan untuk keperluan operasional penambangan batubara, untuk menghindari eskalasi emosi masyarakat. Sebelumnya, warga telah mengirimkan surat keluhan kepada Gubernur Sumatera Selatan terkait masalah ini, dan telah mengadakan rapat di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan. "Namun, pihak perusahaan tidak hadir dalam rapat tersebut," ungkapnya. Hardaya dan warga lainnya meminta Presiden Joko Widodo, Kapolda Sumatera Selatan, Gubernur Sumatera Selatan, Bupati Banyuasin, Kapolres Banyuasin, dan Kementerian ESDM untuk mendengarkan aspirasi mereka. "Kami menyerukan agar aspirasi kami mereka dengarkan," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan