https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Saat Kemarau, Lebih Menjanjikan

*Rasa Lebih Manis, Jauh

INDRALAYA - Beberapa petani di Kelurahan Indralaya Indah sudah bersiap memasuki musim tanam berikutnya. Meski kondisi cuaca saat ini terasa cenderung kering, namun hal itu jadi salah satu kelebihan dalam menghindari penyakit busuk buah saat bertanam semangka. Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Indralaya, Aldy memantau kegiatan para petani. Salah satunya di lahan semangka milik Aam dengan kisaran luas 1,5 hektare. Di lahan tersebut Aam menanam tanaman semangka.
Umurnya sudah sekitar 1 bulan. ‘’Tanaman ini dikelola Pak Aam di ladang depan halaman rumahnya. Pertumbuhannya cukup baik dan mengeluarkan banyak daun," ungkap Aldi.
Menurutnya, musim kemarau tak selamanya jadi momok menakutkan bagi pelaku usaha pertanian. Alasannya, semangka merupakan komoditas yang cocok di tanam saat kemarau. ‘’Karena jika musim penghujan, buah semangka akan rentan terkena infeksi jamur dan busuk buah. Selain itu, rasanya cenderung kurang manis,’’ katanya. Meskipun begitu, lanjutnya, kecukupan kebutuhan air untuk tanaman semangka juga tetap di butuhkan. Terkait hal itu, sudah di antisipasi oleh petani dengan menyedot air danau dengan pompa air yang tidak jauh dari lokasi lahan.
"Jarak pertumbuhan sekitar 2 bulan sampai masa panen. Pada usia satu bulanan ini, biasanya akan mulai dilakukan proses polinasi atau penyerbukan buah," tukasnya.
Jika hasil panen normal, semangka merah bulat jenis non biji ini bisa menghasilkan potensi panen rata-rata 20 ton per hektare. Saat panen, para pengepul akan datang langsung ke lahan membeli semangka. Harga yang diangkut dari lahan panen rata-rata berkisar Rp3.000 per kg. Namun, jika harga sedang bagus bisa mencapai Rp5.000 per kg. (dik/)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan