Petugas Puskesmas Jangan Hanya Standby, Tapi Harus Siap Melayani
LUBUKLINGGAU, SUMATERAEKSPRES.ID - Dua hari viral curahan hati (curhat) warga Musi Rawas Utara (Muratara), yang menilai layanan petugas Puskesmas Pauh lambat, hingga menyebabkan seorang ibu dan bayi meninggal. Berkaca dari peristiwa itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Lubuklinggau, Erwin Armeidi menegaskan agar petugas puskesmas di seluruh Kota Lubuklinggau agar tidak hanya standby, tapi harus siap memberi pelayanan kepada masyarakat. Erwin pun berharap kejadian seperti di Puskesmas Pauh, Muratara jangan sampai terjadi di Puskesmas yang ada di Kota Lubuklinggau. "Puskesmas sudah memiliki SOP. Saat jam layanan jangan sampai petugas tidak ada, artinya jangan sampai hak layanan bagi masyarakat terabaikan," katanya. Erwin juga menekankan, agar petugas selalu standby, kecuali sedang ada tugas resmi. Misalnya dokter sedang ada pelatihan atau ada tugas resmi lainnya. BACA JUGA : Sesalkan Pelayanan, Ketua DPRD Panggil Pihak Puskesmas Pauh Erwin mengatakan, setiap Puskesmas itu memiliki UGD, petugas UGD harus standby 24 jam. "Bukan hanya standby, tadi harus siap memberikan pelayanan. Ini terus kita pantau dan terus kita tekankan," ujarnya lagi. "Di Kota Lubuklinggau setidaknya ada 9 jenis tenaga medis pada tiap puskesmas dan hingga saat ini sudah terpenuhi 80 persen," tambahnya. BACA JUGA : Lagi Viral! Pelayanan Puskesmas Pauh Muratara 'Dirujak' Warga Diakuinya, memang ada beberapa puskesmas yang belum 100 persen. Misalnya di Puskesmas Megang itu belum terpenuhi tenaga teknis laboratorium medik. "Misalnya lagi di Puskesmas Petanang dan Mahaprana itu tidak ada dokter gigi," katanya.