18 Tahun Jadi Penyuluh, Lebih Banyak Suka dibanding Duka
*Ir Zainul Kurniadi, Korluh BPP Kecamatan Rambang Kapak Tengah dan PPL Kelurahan Tanjung Rambang
Bergelut dalam dunia pertanian sudah menjadi makanan sehari hari Ir Zainul Kurniadi. Pria ini sudah 18 tahun jadi penyuluh pertanian. Banyak suka duka yang dirasakannnya.
DIAN CAHYANI - Prabumulih
BEKERJA di lapangan dengan menjadi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) sudah lama dilakoni Zainul Kurniadi.
Tak kurang dari 18 tahun. Pria yang kini juga menjabat sebagai Koordinator Penyuluh Pertanian (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Prabumulih itu pun cukup piawai berkomunikasi dan membimbing para petani.
"Alhamdulillah jadi PPL sudah 18 tahun," ujar Zainul, mengawali perbincangan.
Selama 18 tahun di lapangan, dia pun mengaku lebih banyak suka nya daripada duka nya sebagai PPL.
"Suka nya bisa berbagi ilmu dan bisa mendapat ilmu dari petani. Bisa berbagi pengalaman dan mendapatkan pengalaman dari petani, dan juga bisa mendapatkan keluarga baru," sambungnya.
Menurutnya, ada banyak keluarga baru yang didapatkan dari petani-petani di wilayah binaan nya.
Lalu, bagaimana dengan duka nya? Zainul mengaku untuk duka selama menjadi PPL hampir tidak dirasa.
Hanya saja, saat awal menjadi PPL, dia sempat merasakan jalan yang masih merah, bercampur batu dengan jarak tempuh sekitar 1 km lebih.
Terlebih, saat musim penghujan dia mengaku sedikit kesulitan menjangkau lokasi yang hendak dituju. "Tapi Alhamdulillah jalan sekarang sudah bagus semua," lanjutnya.
Semakin bersyukur, karena petani binaannya sudah banyak yang terbantu bahkan tak sedikit menjadi petani sukses.
"Alhamdulillah petani sudah banyak terbantu. Saya sangat senang jika bisa membuat petani sukses. Rasa lela hilang," akunya.
Menurutnya, ada banyak Ilmu yang diberikan sesuai dengan kondisi petani. Biasa nya, dia berbagi ilmu cara budidaya dan pengendalian hama penyakit.
Karena, hal itu yang banyak dibutuhkan oleh petani binaannya.
Tak sedikit, para petani juga mengeluhkan masalah hama dan penyakit tanaman.
Pihaknya pun bekerja sama dengan bidang yang terkait di Dinas Pertanian untuk bersama-sama terjun ke lapangan.
Petani binaannya sendiri, kebanyakan petani perkebunan karet dan kelapa sawit.
Sedangkan keluhan penyakit tanaman yang banyak diterimanya yakni penyakit yang menyerang akar dan bidang sadap.
"Namun untuk hama sendiri sudah agak berkurang, terutama babi.
Hanya ada yang terbaru yakni penyakit gugur daun dan dengan bidang perkebunan sudah diberikan materi ke petani," tukasnya. (chy)