Virus SE Bisa Menyerang Sapi
MURATARA – Penyakit yang menyebabkan puluhan kerbau di Kabupaten Musirawas Utara (Muratara) mati mendadak dipastikan disebabkan virus Septicaemia Epizootica (SE).
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Ade Mairi Siswani, Jumat (26/5) menegaskan jika hasil sampel yang mereka kirimkan ke lab di Provinsi Lampung, sudah keluar.
Dari sampel liur hewan yang mati terdekteksi 75 persen mengandung virus SE.
"Kita sudah mendapat 4.000 dosis vaksin dari kementerian yang dikirim dari Surabaya dan 200 vaksin dari Provinsi Sumsel.
Vaksin itu langsung kita distribusikan melalui petugas vaksinator ke seluruh wilayah Muratara," timpalnya.
Dia mengatakan, virus tersebut sangat menular dan bisa menginveksi hewan ternak dalam waktu singkat, dengan estimasi 6-10 jam.
Setelah inveksi hewan bisa mati secara mendadak. Pihaknya meminta msyarakat mengumpulkan sejumlah hewan ternak jenis kerbau agar segera divaksin.
Setidaknya dengan adanya vaksin, pemberian vitamin serta antiseptik bisa membuat kekebalan tubuh hewan terhadap penyakit bisa meningkat.
Pihaknya mengidentifikasi, penularan virus ini dari air liur, lokasi, hingga kotoran hewan yang terinfeksi.
"Jika ada hewan yang sakit secepatnya diisolasi jangan disatukan dengan hewan yang sehat, dan hubungi petugas kami untuk divaksin," timpalnya.
Untuk pendataan hewan ternak jenis kerbau yang mati, pihaknya mengklaim jumlahnya mencapai puluhan namun data itu bisa terus meningkat.
Sementara itu, Husen warga Kecamatan Karang Dapo mengungkapkan, jumlah kerbau yang tewas mendadak di wilayah mereka sudah mencapai 50 ekor lebih, namun.
Warga mengaku heran, virus ini hanya menyerang hewan jenis kerbau Sedangkan untuk hewan jenis sapi tidak ikut terjangkit.
"Kalau sapi tidak ada yang kena cuma kerbau saja, itu bingung juga padahal lokasi kami menggembala kerbau itu sama dengan lokasi mengembala sapi," katanya.
Menurutnya, saat ini sudah banyak warga yang merugi akibat ternak kerbau mereka banyak mati mendadak.
Sementara itu, Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Muratara, Marfiandi menjawab sejumlah pertanyaan warga terkait infeksi virus SE yang banyak menyerang kerbau ketimbang sapi. "Sebenarnya penyakit ini menyerang hewan kaki empat, sapi dan kerbau.
Karena kemarin sebelum lebaran (Idul Fitri, red) banyak sapi yang sudah divaksin PKM daya tahan mereka lebih kuat ketimbang kerbau," katanya.
Petugas vaksinator hewan mengaku, cukup kesulitan untuk melakukan vaksinasi terhadap hewan jenis kerbau.
Mengingat metode masyarakat yang melepas hewan ternak mereka secara liar di padang rumput.
"Kemarin memang belum banyak kerbau di vaksin PMK, karena warga meliarkan kerbau di padang rumput dan tidak dikandangkan," tuupnya.(zul)