PALEMBANG - Memfasilitasi kreatitivitas anak-anak muda, Universitas Multi Data Palembang menggelar UMDP Fest 2023. Acara bertempat di Atrium Palembang Indah Mall (PIM). Dimeriahkan lomba marching band, cosplay dan lainnya. Ketua Yayasan Multi Data Palembang, James Alexander BA MSc, mengatakan, pihaknya bersyukur acara berjalan lancar. “Memang sudah kami rencanakan beberapa bulan terakhir,” katanya, kemarin (24/5). Kegiatan itu mendapat sambutan antusias dari begitu banyak anak muda. “Mereka latihan begitu maksimal. Senang sekali sangat ramai yang datang hari ini (kemarin) untuk men-support anak-anak muda ini. Makanya saya bilang, kalau bukan anak muda yang bangun bangsa ini, lalu siapa lagi,” ungkapnya. Pada event UMDP Fest 2023 ini, selain trofi pihaknya menyediakan hadiah berupa uang tunai puluhan juta. “Tentu saja untuk para pemenang lomba,” jelas James. Acara ini juga jadi kesempatan mengenalkan berbagai keunggulan kampus Universitas MDP Palembang. Sekaligus bentuk pendekatan Universitas MDP kepada masyarakat. “MDP ini sudah berdiri sejak 1987. Awalnya menjadi salah satu lembaga kursus komputer pertama di Kota Palembang,” katanya. Kemudian berkembang menjadi STMIK pada 2001. Lalu, 2009 berdiri STIE MDP. “Akhirnya, 2021 kita jadikan Universitas MDP. Baru saja kita raih akreditasinya Baik Sekali. Karena itu, untuk masyarakat yang mau kuliah, pilih Universitas MDP saja,” ajak James. Mengenai program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, Universitas MDP mendukung terobosan Mendikbudristek tersebut. “Kami berkomitmen untuk mencetak lulusan yang memegang tinggi nilai-nilai Pancasila dan yang bisa berkontribusi untuk dunia. Bukan hanya Indonesia,” beber dia. James optimis, di Indonesia tingkat pendidikan IT- nya bisa terus ditingkatkan. “Masih banyak yang harus dilakukan untuk meningkatkan level pendidikan IT. Universitas MDP berkomitmen dengan kapasitas yang ada, siap membantu untuk menaikkan level pendidikan IT Indonesia,” tandasnya. Hal ini menjadi salah satu misi Universitas MDP. Menjadi perguruan tinggi yang memiliki daya saing global pada 2040. “Tentunya kami tidak bisa melakukan ini sendiri. Kami butuh support dari semua masyarakat,” tambah James. (nni)