*Husni : Prioritas Benahi Tata Kelola

Terus terjadinya penyelewengan penggunaan dana desa merupakan masalah serius. Meskipun dilakukan sejumlah oknum kades. Namun, kasus-kasus serupa bermunculan pada sebagian daerah di Sumsel. Bukan tidak lain pada daerah lain ada, tapi belum terungkap.

Pengamat kebijakan publik Sumsel, Dr Huani Thamrin MSi mengatakan, dengan terus muncul kasus dana desa, artinya makin banyak oknum kades yang bermental tidak baik dalam mengelola anggaran dari pemerintah pusat itu.

“Ini mengindikasikan adanya persoalan serius dalam tata kelola, termasuk potensi jeleknya manajemen dana desa,” ungkap dia, kemarin. Dari sisi tata kelola, munculnya penyelewengan memperlihatkan lemahnya perencanaan, pengawasan sampai supervisi oleh pemerintah kepada aparatur pemerintah desa (pemdes). Termasuk juga kemungkinan proses yang dengan mudah dilanggar sehingga potensial terhadap intervensi. Mulai dari yang sifatnya upaya terobosan (breakthrough) sampai dengan bersifat kolutif dan koruptif.

Selain itu, mudahnya sesuatu diintervensi berdampak tidak terlembagakannya proses yang rutin. Sehingga praktek pengelolaand dana desa menjadi longgar dan bekerja menurut selera. Peringatan dini termasuk juga sistem pencegahan menjadi tidak berjalan dengan baik.

Dari sisi internal, manajemen pemdes kelihatan kelemahannya. Kemampuan manajerial Kades dan para perangkatnya juga memberikan sumbangan terhadap potensi munculnya penyalahgunaan dana desa. “Pendeknya, perbaikan tata kelola hendaknya menjadi prioritas utama untuk pembenahan peningkatan efektivitas optimasi pemanfaatan dana desa ini,” pungkas Husni. (iol)