Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Revitalisasi SLB Trituna Subang, Langkah Nyata Wujudkan Pendidikan Bermutu dan Inklusif untuk Semua

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan komitmen untuk menghadirkan akses pendidikan yang layak, aman, dan berkualitas-Foto: IST-

SUBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Upaya pemerintah dalam memperkuat pendidikan inklusif terus bergerak nyata. Melalui program revitalisasi sekolah luar biasa (SLB), Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menunjukkan komitmen untuk menghadirkan akses pendidikan yang layak, aman, dan berkualitas bagi seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.

Salah satu sekolah yang tengah mendapatkan sentuhan perubahan tersebut adalah SLB Trituna Subang, Jawa Barat.

Kini, sekolah yang menjadi tempat belajar bagi anak-anak berkebutuhan khusus itu sedang menjalani proses revitalisasi sarana dan prasarana agar lebih representatif dan ramah pembelajaran.

Direktur Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PKLK) Kemendikdasmen, Saryadi, mengatakan bahwa proses pemilihan sekolah penerima bantuan revitalisasi dilakukan secara selektif dan berdasarkan data valid.

BACA JUGA:2 Kurir Asal Lampung Ditangkap, Polres OKU Timur Musnahkan Hampir 1 Kg Sabu

BACA JUGA:Kickboxing Sumsel Panaskan Mesin Jelang Porprov 2025 di Muba: Targetkan Capaian Lebih Gemilang!

“Sekolah penerima harus terdata dalam sistem Dapodik serta memiliki ruang yang masuk kategori rusak sedang atau rusak berat. Selain itu, dokumen kepemilikan lahan juga menjadi syarat utama, baik untuk sekolah negeri maupun swasta,” jelas Saryadi, saat meninjau langsung progres pembangunan di SLB Trituna Subang, Senin (13/10/2025).

Saat ini, proyek revitalisasi di SLB Trituna telah mencapai kemajuan sekitar 50 persen. Dana bantuan diberikan dalam dua tahap — 70 persen di awal dan 30 persen pada termin kedua setelah progres fisik sesuai dengan ketentuan.

Dari total 382 SLB penerima bantuan di seluruh Indonesia, sebanyak 216 sekolah sudah mengajukan pencairan termin kedua hingga Oktober 2025.

Lebih dari sekadar membangun fisik sekolah, Saryadi menegaskan bahwa revitalisasi ini merupakan investasi jangka panjang bagi mutu pendidikan.

BACA JUGA:Sumatera Ekspres Borong Gelar Juara Kategori Jurnalis di Relung Billiard Challenge 2025 Piala Gubernur Sumsel

BACA JUGA:5 Glamping Unik di Sumatera Selatan: Liburan Seru dengan Nuansa Alam yang Menyegarkan

“Revitalisasi bukan hanya soal memperbaiki bangunan, tetapi juga memastikan guru dapat mengajar dengan lebih nyaman, dan siswa memperoleh lingkungan belajar yang kondusif. Tujuannya sederhana: mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua, tanpa terkecuali,” ujarnya.

Program revitalisasi SLB ini menjadi bagian dari visi besar Kemendikdasmen untuk memastikan setiap anak Indonesia — termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus — mendapatkan kesempatan belajar yang setara.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan