AI Gantikan Profesinya! Ini Top 9 Jurusan Sarjana yang Peluang Kerjanya Bakal Ditelan Teknologi
AI makin canggih, 9 jurusan sarjana ini rawan hilang digeser mesin dan algoritma pintar! Foto: fteepik--
SUMATERAEKSPRES.ID – Perkembangan pesat teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) membuat berbagai sektor industri mengalami transformasi besar-besaran.
Di balik kemajuan ini, muncul kekhawatiran akan hilangnya sejumlah profesi yang selama ini menjadi tulang punggung banyak lulusan perguruan tinggi. Banyak pekerjaan yang dulunya hanya bisa dilakukan oleh manusia, kini mulai digantikan oleh algoritma dan mesin otomatis.
Menurut laporan World Economic Forum (WEF), diperkirakan lebih dari 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomasi dan AI pada 2025. Kondisi ini menjadi sinyal peringatan serius bagi generasi muda dan para mahasiswa untuk meninjau ulang pilihan jurusan kuliah mereka.
Berikut ini adalah 9 jurusan sarjana yang peluang kerjanya paling terancam oleh kehadiran AI dan teknologi otomatisasi.
BACA JUGA:Pebalap Binaan Astra Honda Ukir Prestasi Internasional, Merah Putih Berkibar di Thailand dan Italia
1. Akuntansi
Jurusan akuntansi selama ini menjadi pilihan populer karena dianggap menjanjikan secara finansial. Namun, kini banyak perusahaan mulai menggunakan software otomatisasi akuntansi seperti QuickBooks, Xero, dan bahkan sistem berbasis AI yang bisa menyusun laporan keuangan secara real time dan akurat. Profesi seperti akuntan junior dan petugas pajak termasuk yang paling cepat terdisrupsi.
2. Teknik Industri
Kendati terdengar “teknikal”, tak sedikit pekerjaan lulusan teknik industri seperti analisis sistem produksi serta efisiensi manufaktur kini bisa dilakukan oleh algoritma machine learning serta sistem robotik canggih. AI bisa memprediksi kebutuhan produksi, mengatur logistik, bahkan mendesain ulang sistem kerja tanpa campur tangan manusia.
3. Ilmu Komunikasi
Ironis, jurusan yang mengajarkan tentang komunikasi manusia kini mulai tergeser oleh chatbot, AI copywriter, dan teknologi NLP (Natural Language Processing). Dalam industri periklanan, banyak brand kini mengandalkan AI untuk membuat konten marketing, skrip iklan, hingga strategi branding yang biasanya ditangani oleh lulusan komunikasi.
4. Hukum
Profesi seperti paralegal, asisten huser serta bahkan pengacara junior kini bersaing dengan AI legal assistant seperti ChatGPT, Harvey, juga DoNotPay. Teknologi ini mampu menganalisis ribuan dokumen hukum, menyusun kontrak, hingga memberikan saran hukum berbasis data. Hal ini mengancam peluang kerja lulusan hukum yang masih junior.
