Sumatera Ekspres | Baca Koran Sumeks Online | Koran Sumeks Hari ini | SUMATERAEKSPRES.ID - SUMATERAEKSPRES.ID Koran Sumeks Hari ini - Berita Terhangat - Berita Terbaru - Berita Online - Koran Sumatera Ekspres

https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Mitsubishi baru

Lampui Target, Sumsel Miliki 54 Tamasya, Layanan Penitipan Anak Terintegrasi Program Unggulan BKKBN

BUKA ACARA: Sekda Sumsel Edward Candra didampingi Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel dr Arios Saplis dan Kepala Dinas PPPA Sumsel Zaki Aslam buka acara Advokasi dan KIE Inisiasi Pembentukan Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), kemarin (11/12). -FOTO: AGUSTINA/SUMEKS-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) merupakan salah satu program unggulan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Tujuannya untuk meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini.

Berdasarkan target dari pemerintah pusat, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) setidaknya harus memiliki 17 Tamasya. Artinya di tiap kabupaten/kota setidaknya ada satu Tamasya. Sedangkan saat ini di Sumsel sudah memiliki 54 Tamasya.

"Kita di Sumsel sudah terbentuk, bahkan sudah melebihi dari 17 seperti ditargetkan. Saat ini total sudah ada 54 Tamasya yang tersebar di kabupaten/kota," ungkap Kepala Perwakilan BKKBN Sumsel, dr Arios Saplis. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Advokasi dan KIE Inisiasi Pembentukan Tamasya 2025/2026 di Hotel Beston, Kamis (11/12). 

Ia menjelaskan, Tamasya merupakan salah satu dari program unggulan BKKBN dalam mendukung bonus demografi dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Tamasya ini  menyediakan layanan penitipan anak terintegrasi. Keberadaannya mendukung para orang tua bekerja tetap produktif. Sekaligus memastikan tumbuh kembang anak secara optimal.

Juga mencegah stunting serta memberikan edukasi dan pendampingan bagi pengasuh, anak, dan orang tua. "Tujuan utama Program Tamasya mendukung orang tua produktif, meningkatkan kualitas pengasuhan,  optimalisasi tumbuh kembang anak fokus pada 1.000 hari pertama kelahiran serta penguatan keluarga," jelasnya.

BACA JUGA:Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN Wisuda Lansia Hingga Suapi Balita MBG

BACA JUGA:Penyusunan PJPK Sumsel On Progress, Hasil Monitoring Wamendukbangga/Wakil Kepala BKKBN

Dalam program Tamsya ini, BKKBN bekerja sama dengan Kementerian/Lembaga terkait (Kemenaker, Kemensos, KemenPPPA, dan lainnya) serta mitra swasta dan masyarakat. "Tamasya ini dilaksanakan di tempat penitipan anak binaan atau layanan pengasuhan anak usia dini yang terintegrasi dengan program BKKBN," tambah dr Arios.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel, Dr H Edward Candra, menyampaikan, Tamasya merupakan bagian dari program prioritas BKKBN. Pemerintah pusat memang menetapkan target setiap provinsi. Untuk Sumsel, targetnya 17 Tamasya. 

"Selain sesuai visi Presiden, program ini sejalan juga dengan visi misi Gubernur Sumsel  dalam upaya meningkatkan kualitas SDM, dimulai dari ruang lingkup terkecil, yaitu keluarga," katanya. Menghadapi bonus demografi, saat  jumlah penduduk usia produktif begitu banyak, maka harus dikelola dengan baik.

Jika tidak, maka bonus demografi tidak akan berarti apa-apa bagi kemajuan bangsa dan negara. "Program Tamasya ini menjadi penting dalam pembentukan karakter anak yang memang harus dilakukan sejak dini," pungkasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan