Kemarau Basah Hujan di Puncak Kemarau, Sinyal Anomali Iklim yang Mengguncang
Hujan di puncak kemarau! Fenomena kemarau basah jadi bukti iklim makin sulit ditebak — berkah sekaligus tantangan bagi Indonesia. Foto:Illustrasi--
Fenomena ini menghadirkan keuntungan sekaligus tantangan.
Dampak Positif:
- Mengurangi risiko kekeringan ekstrem.
- Membantu petani yang kekurangan pasokan air.
- Menjaga cadangan air bersih masyarakat.
Dampak Negatif:
- Mengganggu pola tanam dan memicu gagal panen.
- Menyebabkan ledakan hama dan penyakit tanaman.
- Meningkatkan risiko penyakit berbasis air seperti demam berdarah.
BACA JUGA:Bawaslu Palembang Buka Pendaftaran PTPS untuk Pemilu Serentak 2024
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Sumsel Kamis 14 Agustus 2025: Potensi Hujan Ringan Sepanjang Hari
Bagi petani, hujan di musim kemarau bagaikan pedang bermata dua. Air melimpah, namun curah hujan tak menentu bisa menenggelamkan tanaman atau memicu serangan jamur.
Sementara itu, masyarakat perkotaan harus menghadapi kemacetan akibat hujan mendadak hingga kerusakan infrastruktur.
Peringatan untuk Masa Depan
Kemarau basah menjadi sinyal kuat bahwa iklim kita sedang bergerak ke arah yang semakin tidak menentu.
Masyarakat perlu beradaptasi, dan pemerintah harus memperkuat sistem peringatan dini agar dampak fenomena ini dapat diminimalkan.
BACA JUGA:Evakuasi Cepat Damkar Palembang Amankan Ular Sanca Beserta Telurnya
BACA JUGA:Tim SAR Intensifkan Pencarian Balita Tenggelam di Sungai Musi
