“Kami ingin kampus ini bukan hanya melahirkan sarjana yang kompeten, tetapi juga kader persyarikatan yang siap memimpin dan mengabdi kepada masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Prof. Haedar Nashir menilai bahwa penghargaan tersebut diberikan kepada para pimpinan AUM yang memiliki perhatian besar terhadap kaderisasi, di samping keberhasilan akademik dan manajerial.
“Kaderisasi adalah jantung gerakan Muhammadiyah. Tanpa kader yang militan, cerdas, dan berakhlak, amal usaha sehebat apa pun tidak akan berumur panjang,” tegas Prof. Haedar.
Ia juga menekankan peran strategis PTMA dalam membentuk kader intelektual Muhammadiyah yang mampu menjawab tantangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam berkemajuan.
BACA JUGA:Universitas Muhammadiyah Palembang Umumkan Varian UKT untuk Setiap Program Studi
“Kami berharap seluruh pimpinan AUM dan PTMA menjadikan pengkaderan sebagai napas gerak institusi, bukan sekadar program seremonial,” pungkasnya.
Melalui penghargaan ini, PP Muhammadiyah berharap seluruh AUM di Indonesia semakin memperkuat peran strategis dalam pembinaan kader dan pengembangan sumber daya manusia Muhammadiyah di berbagai bidang kehidupan.