Hujan dengan intensitas tinggi kembali terjadi. Sejumlah daerah pun terdampak. Sungai meluap. Puluhan rumah warga terendam dan aktivitas arus lalu lintas pun terganggu. Banjir ini terjadi di tiga kabupaten, Muara Enim, OKU, dan PALI.
HUJAN deras yang melanda Kota Muara Enim sejak Minggu (30/4), sekitar pukul 23.00 WIB hingga Senin (1/5) pukul 05.00 WIB berdampak pada terendamnya pemukiman warga di kawasan Pelawaran Kecamatan Muara Enim. Ketinggian air sekitar 10 cm. “Hujan cukup deras sehingga Sungai Pelawaran tak mampu menampung air dan meluap ke pemukiman warga,” ujar Kalaksa BPBD Muara Enim, Abdurrozieq Putra ST MT.Air mulai masuk ke pemukiman pukul 09.00 WIB. Tim reaksi cepat (TRC) BPBD turun ke lokasi warga yang terdampak. Berdasarkan data di lokasi, setidaknya ada 10 KK yang terdampak banjir. “Tim sudah membantu warga menyelamatkan barang berharga dan juga membantu membersihkan air,” tuturnya. Dirinya mengimbau warga selalu waspada dan menghindari aktivitas di luar rumah. “Karena cuaca sangat panas tidak baik untuk kesehatan. Perbanyak mengkonsumsi air agar tidak dehidrasi, dan kondisi juga tidak menentu dan cepat berubah seperti hujan dan angin kencang,” pungkasnya.
Di OKU, banjir terjadi di daerah Pancur, Desa Tanjung Baru. Dinas PU PR OKU dan Camat Baturaja Timur Ogan, BPBD OKU dan Kades Tanjung Baru Subri Bustan sudah meninjau lokasi banjir. “Selain merendam puluhan rumah, banjir juga menutup akses jalan Pancur sehingga pengendara sulit melintas,” katanya.Koordinator Dal Ops BPBD OKU, Gunalfi, mengatakan, ada 21 rumah yang terendam dengan kedalaman bervariasi. Penjabat Bupati OKU H Teddy Meilwansyah sudah meninjau lokasi banjir. “Di lokasi banjir drainasenya rendah dan berbentuk cekungan. Air hujan yang turun tidak cepat kering. Kita upayakan membuat saluran pembuangan baru,” ujarnya.
Banjir juga terjadi di Desa Belimbing, Kecamatan Peninjauan OKU. Hujan deras menyebabkan pemukiman warga kebanjiran. Ketinggian banjir bervariasi, ada yang mencapai 1 meter. Banjir menyebabkan akses jalan menjadi terputus. “Kalau kendaraan tidak bisa melintas sementara Pak,” kata warga.Ada sekitar 50 rumah yang kebanjiran. Namun karena rumah warga berbentuk panggung, banjir seakan sudah biasa dihadapi warga. Desa tersebut juga dikenal sudah menjadi langganan banjir ketika Sungai Ogan meluap. Sementara itu, banjir juga terjadi di PALI. Jalan protokol menuju Pendopo, Kecamatan Talang Ubi tertutup banjir. Satu titik banjir di ruas jalan yang amblas beberapa waktu lalu yakni di Jalan Merdeka KM 8, tak jauh dari kantor ULP, Kelurahan Handayani Mulya, Kecamatan Talang Ubi. Ketinggian air diperkirakan mencapai lutut orang dewasa.
Arus lalu lintas terhambat. Terjadi antrian panjang di jalan tersebut. Untuk mengurai kemacetan, tim gabungan dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres PALI, Dinas Perhubungan (Dishub) dan BPBD PALI serta masyarakat langsung turun ke lokasi banjir. Mereka bahu membahu mengatur hadap setiap kendaraan yang akan melintas agar tidak keluar jalur yang dapat menyebabkan terperosok kedalam sungai.Kapolres PALI, AKBP Khairu Nasrudin SIk MH melalui Kasat Lantas Polres PALI, AKP Kukuh Fefriyanto SH mengatakan, banjir tersebut akibat hujan deras sehingga debit air sungai meningkat. ‘’Dalam mengatasi kemacetan, kita langsung melakukan koordinasi dengan Dinas PU, Dinas Perhubungan dan BPBD PALI untuk melakukan pengamanan di lokasi banjir. Kami juga dibantu warga untuk melakukan pengaturan arus lalu lintas,” ujarnya yang mengimbau berhati-hati dalam berkendara. (way/bis/ebi)
Kategori :