Rata-Rata 8,8 Tahun Sekali, Picu Perubahan Alam

Minggu 16 Apr 2023 - 01:15 WIB
Reporter : dedesumeks
Editor : dedesumeks

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida Jelang Akhir Ramadan 1444 H

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan gerhana matahari hibrida (GMH) akan terjadi pada 20 April 2023. Sebuah peristiwa alam besar yang menurut hasil riset rata-rata terjadi dalam 8,8 tahun sekali.

------------------------------

GMH terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat sejajar sehingga di tempat tertentu piringan bulan yang teramati lebih kecil dari piringan matahari. Sedangkan dari tempat lain tampak piringan bulan berukuran sama dengan piringan matahari. Akibatnya, saat puncak gerhana di suatu tempat tertentu, Matahari akan tampak seperti cincin. Gelap di bagian tengah dan terang pinggirnya. Sementara dari tempat lain, Matahari seakan-akan tertutupi bulan.

“Karena itu, saat GMH, sebenarnya terjadi dua tipe gerhana yakni Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total,” jelas Deputi Bidang Geofisika BMKG, Suko Prayitno Adi. Terdapat tiga macam bayangan bulan yang terbentuk saat GMH, yaitu antumbra, penumbra, dan umbra.

Di wilayah yang terlewati antumbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Cincin. Sementara wilayah yang terkena penumbra, gerhana yang teramatinya berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Daerah lain yang terlewati umbra, gerhana yang teramati berupa Gerhana Matahari Total. Proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida ini akan terlihat di seluruh wilayah Indonesia kecuali, wilayah utara Provinsi Aceh.

BACA JUGA : Khas Idul Fitri, Ternyata Kuliner Lokal ini Bisa Tangkal Racun Dalam Tubuh Untuk di Indonesia, ada 10 daerah yang bisa menyaksikan Gerhana Matahari Total. Sisanya dapat melihat Gerhana Matahari Sebagian. Tidak ada wilayah di tanah air yang dapat menyaksikan Gerhana Matahari Cincin.

Suko menambahkan, tahun ini diprediksi terjadi empat gerhana. Yakni Gerhana Matahari Hibrid (GMH) 20 April 2023 yang dapat diamati dari Indonesia. Kedua, Gerhana Bulan Penumbra (GBP) 5-6 Mei 2023 yang dapat diamati dari Indonesia. Ketiga, Gerhana Matahari Cincin (GMC) 14 Oktober 2023 yang tidak dapat diamati dari Indonesia dan terakhir Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia.

Tags :
Kategori :

Terkait