Wong Sumsel yang Ramadan di Luar Negeri (10)
Kerja merantau, jalani ibadah puasa jauh dari keluarga. Ilham Harkam (39), warga Perumdam Kartika 1, Kecamatan Sukarami Palembang harus menjalani itu saat ini. Bagaimana cerita Ramadan pelaut di kota St Philipus Republic Malta itu? ------------------- Negara Malta merupakan negara kepulauan di Eropa Selatan. Berjarap 10.900 km dari Indonesia. Kalau penerbangan nonstop butuh waktu 18 jam lebih. Ilham tinggal di Kota St Philipus. Sedangkan istri dan keluarganya di kota pempek Palembang. Mess/apartemen milik perusahaan menjadi tempat tinggalnya di kota itu. Ilham bekerja pada sebuah perusahaan kapal asing sejak dua tahun lalu. Tepatnya Februari 2022. Sejak saat itu dia merantau ke Malta. Tinggal di sana.Ilham bekerja pada kapal jenis feri. Kapal penyeberangan antarpulau di wilayah Eropa Selatan itu. "Saya basic-nya marine engineer atau pelaut. Saat ini sebagai engine officer. Selesai kerja, pulang ke apartemen,” jelasnya, kemarin (8/4).Menjalani puasa Ramadan pada negara minoritas muslim itu cukup menantang. “Hanya 1 persen yang muslim. Bayangkan kota di sini sebesar Jakarta, masjid cuma satu," ujarnya. Masjid itu namanya Masjid Mariam Albathol. Didirikan tahun 1978 oleh mantan Presiden Lybia, Muammar Khadafi. Yang meramaikan masjid itu rata-rata para pekerja migran asal Afrika, Arab, dan Asia. BACA JUGA :;Bulan Ramadan, Wajib Zakat Fitrah
Tantangan lain menjalani puasa, waktu siang lebih panjang. Sekitar 14 jam padai musim dingin seperti sekarang. Suasana pun tak seperti bulan Ramadan. Semua restoran buka seperti biasa. "Tapi warga asli Malta tahu kalau orang Islam sedang melaksakan puasa Ramadan. Sehingga ada teman kerja yang non muslim, mereka mengucapkan happy Ramadan," tuturnya.Untuk menu sahur dan berbuka puasa, Ilham harus masak sendiri di apartemen. Kebetulan, bahan-bahan makanan yang halal tersedia pada toko makanan Asia. Ilham mengaku favoritnya sambal tempe goreng ikan teri.
"Tempe buat sendiri. Jadi buat sambal tempe kalau kangen kampung halaman," ceritanya.Lebaran Idulfitri nanti dia belum bisa pulang ke Palembang. Bakal jadi Lebaran keduanya di negeri orang. “Saya kerjanya sistem enam bulan. Kebetulan Desember kemarin cuti dua bulan. Jadi lebarannya di Malta," pungkasnya. (lid)
Kategori :