
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Tak terima dikeroyok oleh keluarga sepupunya, Yulisa (31) didampingi suaminya melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang.
"Saya dikeroyok pak sampai kepala saya berdarah," Katanya kepada petugas piket, Rabu (26/2/2025)
Tiga orang dilaporkan oleh korban Yakni inisial AN, JN dan MN yang merupakan satu keluarga serta masih berkerabat dengan korban.
Usai membuat laporan, Dengan kepala yang dibalut perban, Yulisa menjelaskan jika peristiwa pengeroyokan tersebut terjadi pada selasa (26/2), sekitar pukul 16.00 WIB.
BACA JUGA:Rektor Unsri Bentuk Tim Investigasi Internal Tindak Lanjut Insiden Pemukulan Koas, Ini Penegasannya!
BACA JUGA:Kasus Pemukulan Dokter Muda di Palembang: Indra Syakti Tegaskan Bukan Baku Hantam. Ini yang Terjadi
"Kejadiannya di Jl Faqih, Lr Jayalaksana, Kelurahan 3-4 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) 1, Palembang," Katanya.
Ia mengatakan kejadian bermula pada saat kejadian korban mendatangi TKP yakni di rumah terlapor untuk menemui terlapor MN (bibik Korban) dan ingin bertanya kenapa terlapor AN (anak MN) menjambak rambut anak korban.
"Saya dapat laporan dari anak saya katanya rambutnya dijambak oleh AN yang merupakan sepupu saya, jadi saya datangi rumah bibik saya mau bertanya baik baik, kenapa rambut anaknya dijambak, " Jelasnya.
Namun pertanyaan korban itu dijawab ketus oleh terlapor MN dan mengatakan anaknya yang sudah kurang ajar.
"Saya dijawab ketus, dan mengatakan anak saya yang kurang ajar, saat itu saya bilang kepada MN kenapa harus dijambak, kan bisa dinasihati, " Jelasnya.
BACA JUGA:PSSI Kecam Insiden Pemukulan di Laga PON Aceh vs Sulawesi Tengah, Tegaskan Wasit Juga Akan Diperiksa
Setelah berkata demikian, korban kemudian pulang, namun tiba tiba Kepala korban dihantam dengan batu bata oleh sepupunya yakni terlapor AN.
"Ketika saya mau pulang, AN keluar dan langsung secara tiba tiba menghantam Kepala saya bagian kiri dan kanan dengan batu bata sebanyak 3 kali, " Jelasnya.