4. Ancaman terhadap Ekosistem Lokal
Biawak adalah predator puncak di habitatnya, yang berarti mereka tidak memiliki banyak musuh alami. Jika populasi biawak tidak terkendali, mereka dapat mengganggu keseimbangan ekosistem dengan memangsa hewan-hewan kecil dalam jumlah besar. Hal ini dapat menyebabkan penurunan populasi burung, reptil kecil, atau ikan di suatu wilayah.
BACA JUGA:Satpol PP Muratara Tegaskan Larangan Hewan Ternak Berkeliaran di Jalinsum
Pada tahun 2023, sebuah keluarga di sebuah desa di Sumsel mengalami peristiwa mengejutkan ketika seekor biawak besar masuk ke dalam rumah mereka.
Biawak tersebut, yang diperkirakan panjangnya mencapai 1,5 meter, ditemukan di dapur dan memecahkan beberapa barang pecah belah. Ketika pemilik rumah mencoba mengusir biawak dengan sapu, hewan itu justru menyerang balik, melukai tangan salah satu anggota keluarga.
Kejadian ini membuat masyarakat sekitar semakin waspada terhadap keberadaan biawak di lingkungan mereka.
Di tempat lain, seorang peternak ikan di Banyuasin melaporkan kerugian besar akibat biawak yang masuk ke kolam ikan miliknya. Dalam semalam, biawak tersebut memakan lebih dari 20 ekor ikan nila yang siap panen. "Saya tidak menyangka biawak bisa seberbahaya ini bagi usaha kecil seperti kami," keluhnya.
Tips Menghindari Ancaman Biawak
1. Jaga Kebersihan Lingkungan
Biawak cenderung tertarik pada tempat yang memiliki sumber makanan, seperti sisa-sisa makanan atau tumpukan sampah. Pastikan untuk menjaga kebersihan lingkungan agar tidak menarik perhatian biawak.
2. Pasang Pagar di Sekitar Rumah
Jika tinggal di dekat sungai atau rawa, memasang pagar yang kokoh dapat menjadi langkah pencegahan efektif untuk menghalangi biawak masuk ke halaman rumah.
3. Hindari Kontak Langsung
Jika bertemu biawak, jangan mencoba menangkapnya sendiri. Hubungi petugas satwa liar atau dinas terkait untuk menangani hewan tersebut.
4. Lindungi Peternakan dan Pertanian