Di mana peserta didiknya, lebih dari 260-an ribu siswa. “Jadi untuk tahap pertama ini hanya pada hari Senin-Jumat yang mendapat MBG. Untuk peserta didik shift siang belum terakomodir, sehingga nanti akan kami evaluasi kembali agar mereka juga dapat merasakannya,” paparnya.
Amri mengatakan, nilai per porsi untuk TK dan SD Rp6.000 untuk khusus bahan makanan dan Rp5.000 untuk jasa transport dan lainnya. Untuk jenjang SMP, porsi bahan makanannya senilai Rp10.000. “Berbeda karena disesuaikan besarnya menu,” sebutnya.
Untuk Dapur MBG, penyedianya langsung dari Badan Gizi Nasional yang menentukan. “Saat ini Dapur MBG yang sudah siap di wilayah IB 1, kemudian pekan depan wilayah Sukarami dan Kalidoni," ungkapnya.
Di tempat yang sama, Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Palembang Aprizal Hasyim mengatakan Pemkot Palembang akan membuat Satgas Khusus yang menangani program MBG ini. “Pemkot Palembang sudah siap dari jauh-jauh hari. Dan hari ini akan kita evaluasi kembali agar hasilnya maksimal,” imbuhnya.
Aprizal menjelaskan, untuk program MBG ini murni menggunakan dana pusat melalui Badan Gizi Nasional. “Sasarannya tak hanya peserta didik, tapi juga anak-anak dan ibu menyusui di sekitarnya,” sambungnya.
Ke depannya, dirinya berharap melalui program ini juga dapat membantu UMKM di bidang kuliner dengan menjalin kerjasama untuk menyediakan makanannya. “Kita berharap dapat belerja sama dengan UMKM maupun forkopimda lainnya agar hasilnya lebih maksimal,” harapnya.
Terpisah, Ketua Pembina APJI OKI dan OI, RA Amrina Rosyada mengungkapkan, untuk persyaratan bagi catering yang akan mengikuti program makan bergizi gratis halal versi BGN, belum ada. Masih mengikuti tahapan. Sementara untuk versi kodim juga masih menunggu.
"Tapi kabarnya ada versi lain. Nah versi lain ini juga kami masih menunggu," katanya.
Menurutnya, APJI menunggu arahan dari APJI Pusat. Intinya mereka sudah mengikuti tahapan menjadi rekanan, dengan mengisi link BGN dan melengkapi persyaratannya.
Guru SMPN 5 Kayuagung, Maryani mengaku, kemarin belum ada kegiatan MBG di sekolahnya. "Begitupun sekolah lainnya di Kayuagung, baik negeri maupun swasta. Belum melakukan kegiatan pembagian makan bergizi gratis,” singkatnya.