PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), resmi dimulai Senin (6/1). Termasuk di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel). Pada tahap awal ini, memang belum semua sekolah akan tercakup dalam salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran ini.
Pada awal program MBG ini, Badan Gizi Nasional (BGN) menunjuk dan mengoperasikan 190 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG yang tersebar di 26 provinsi. Setiap SPPG dipimpin seorang kepala, utusan dari BGN,
Dalam pelaksanaannya di daerah, BGN berkoordinasi Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan (Disdik). Hari pertama pelaksanaan progam MBG di Kota Palembang, menyasar TK Panca Bakti, SDN 24, SDN 25, SMPN 19 dan SMPN 33 Palembang, dengan total 2.968 siswa.
Ribuan porsi makanan itu, diangkut menggunakan mobil pick up ditutup terpal, dan mobil minibus. Petugas dari Dinkes Kota Palembang, terlihat protes makanan tersebut dibawa menggunakan mobil pick up. Khawatir makanan jadi tidak higienis atau steril.
BACA JUGA:Lima Sekolah di Palembang Gelar Makan Bergizi Gratis, Program Pemerintah untuk Siswa
BACA JUGA:Pemda Belum Dapat Arahan, Belum Ada SPPK Makan Bergizi Gratis di Sumsel
“Nanti kami akan memberi masukan, distribusi jangan pakai mobil bak terbuka, tapi pakai mobil tertutup. Kita khawatir hujan dan debu," ucap Kepala Dinkes Kota Palembang dr Hj Fenty Aprina MKes, kemarin.
Termasuk penyajian makanannya, menggunakan kotak makan plastik bening sekat 4. Bukan ompreng berbahan stainless steel yang disyaratkan BGN. “Untuk penggunaan ompreng itu kebijakan BGN. Kalau pakai ompreng bisa dipakai terus, jadi ramah lingkungan. (masih gunakan kotak makan plastik) Mungkin karena setiap hari, tidak mungkin diganti terus wadahnya,” tambahnya.
Terkait menu harian MBG, lanjut Fenty, dari zoom bersama BGN yang mereka ikuti, ada menu harian. "Kan makan di sekolah, 5 hari dalam seminggu, jadi disusun 20 menu. Kecukupan gizi dari petugas gizinya, sudah dihitung gizinya," katanya.
Menurutnya, ini baru hari pertama pelaksanaan program MBG. Ke depan akan lebih baik lagi dan lebih variatif menunya. Terkait peran Dinkes Kota Palembang, Fenty, mengungkapkan pihaknya h mengawasi mengenai kesehatan lingkungannya.
"Di dapur ya kami lakukan pengawasan, distribusi dan pencegahan KLB (kejadian luar biasa). Jadi di sekolah ada tempat cuci tangan, ada ruang transit. Dan kecukupan gizinya," tandasnya. Semua masukan dari hari pertama, akan jadi koreksi untuk pelaksanaan hari-hari berikutnya.
BACA JUGA:Ditjen Pendis Kemenag Terbitkan Panduan Makan Bergizi Gratis untuk Pesantren, Ini Panduannya
BACA JUGA:Atur Ulang Gizi Makanan Rp10 Ribu, Dalam Program Makan Bergizi Gratis