Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh (2): Perwira Brimob Sumsel Gugur, Jurnalis Sumeks Nyaris Hilang di Basis GAM

Rabu 25 Dec 2024 - 21:48 WIB
Reporter : Andre Jedor
Editor : Edi Sumeks

SUMATERAEKSPRES.ID - Tsunami Aceh 26 Desember 2004, tidak hanya menimbulkan korban jiwa dari masyarakat Aceh. Tapi juga 16 personel Satuan Brimob Polda Sumsel, yang tengah bertugas di Tanah Rencong.

ANDRI IRAWAN  -  Palembang

PERISTIWA tsunami Aceh yang terjadi Minggu pagi, 26 Desember 2004, juga membuat Sumsel ikut panik. Sebab saat itu ada 200 personel Satuan Brimob Polda Sumsel, yang tengah bertugas di Bumi Serambi Mekah.

Apalagi alat komunikasi saat itu, belum secanggih sekarang. Informasi yang masuk telat, dan tidak pasti. Pimpinan Polda Sumsel kala itu, tidak bisa menutupi kegusarannya.

Yakni, Kapolda Irjen Pol Herman Suryadi Sumawiredja dan Wakapolda Brigjen Pol Damanhuri. Terlebih bagi Kasat Brimob AKBP Sukamso, selaku atasan langsung dari prajurit Brimob yang belum ada kabarnya.

Begitu pejabat Pemprov Sumsel, dan tenaga medis membawa obat-obatan ke Aceh pada Selasa (28/12/2004), turut serta Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Damanhuri. Sebelum berangkat, Damanhuri  sempat memberikan keterangan kepada awak media.

BACA JUGA:Mengenang Tsunami Aceh 2004: Bencana Dahsyat dengan Gelombang 30 Meter yang Mengubah Sejarah Indonesia

BACA JUGA:Mengenang 20 Tahun Tsunami Aceh 26 Desember 2004 (1) : Bantuan Pembaca Sumatera Ekspres Diserbu Pengungsi

Kata Damanhuri, ada 200 personel Brimob Sumsel tengah terlibat Operasi Tegak Rencong 2004 di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Sebanyak 100 personel Brimob Sumsel yang bertugas di Kabupaten Pidie, dinyatakan aman dari tsunami.

Namun 100 personel Brimob lainnya yang penempatan di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, terdampak tsunami. “Kami belum mengetahui nasibnya, masih kesulitan mengontaknya,” sebut Damanhuri, di Mapolda Sumsel. 

Karena itu dia bersama Kasat Brimob AKBP Sukamso, berangkat ke Aceh. Guna memastikan keberadaan personel Brimob tersebut. Sebab, masih esulitan mengontaknya.

Berselang hari kemudian, Komandan Kompi III Talang Kelapa Satbrimob Polda Sumsel AKP Herman, mengkonfirmasi ada 5 anggota Sat Brimob Polda Sumsel dipastikan gugur. “Data sementara 5 (yang gugur), serta 11 dinyatakan hilang,” sampainya, kepada awak media.

Lima orang yang gugur itu, Iptu Saopi Atmaja, Brigadir Joko Kustiono, Brigadir Sutrisno, Abriptu Izan Dika, dan Baraka Riando Noves. Sedangkan anggota yang masih hilang ada 11.

BACA JUGA:Martunis, Selamat dari Tsunami, Kini Lelang Jersey untuk Amal

BACA JUGA:Museum Tsunami Aceh: Simbol Ketangguhan, Refleksi, dan Harapan Pasca Bencana Dahsyat yang Menginspirasi Dunia

Kategori :