PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID- Menyikapi viralnya video aksi baku hantam calon dokter Universitas Sriwijaya atau koas dengan seorang laki-laki yang mengenakan kaos merah.
Dipicu dari dugaan jadwal piket libur natal dan tahun baru (Nataru).
Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri), Prof Dr Taufik Marwa, S.E.,M.Si angkat bicara terkait hal ini, dengan membuat tim investigasi.
"Kami, Pimpinan Universitas Sriwijaya (UNSRI), menyatakan keprihatinan dan penyesalan yang mendalam atas terjadinya insiden pemukulan yang dialami oleh salah satu mahasiswa kami,"ujarnya
Ia menegaskan, tindakan kekerasan seperti ini jelas tidak dapat dibenarkan, dan pihaknya mengecam dengan tegas setiap bentuk kekerasan dalam lingkungan kampus maupun di luar kampus.
BACA JUGA:Bakal Temui Korban hingga Sowan ke FK, Titis : Cuma Miskomunikasi Jadwal Piket Koas
BACA JUGA:Kasus Pemukulan Dokter Muda di Palembang: Indra Syakti Tegaskan Bukan Baku Hantam. Ini yang Terjadi
"Sebagai bentuk komitmen kami dalam memastikan keamanan dan kenyamanan seluruh warga kampus, kami telah membentuk tim investigasi internal untuk melakukan penyelidikan mendalam terkait insiden ini,"terangnya
Lanjut Taufik, tim tersebut bertugas untuk mengidentifikasi permasalahan, mendalami fakta, dan mencari jalan penyelesaian yang terbaik.
"Kami telah menerima informasi bahwa kasus ini juga telah dilaporkan dan kini sedang ditangani oleh pihak Polda Sumsel. Kami memberikan apresiasi kepada aparat kepolisian dan sangat-sangat berharap menindaklanjuti kasus ini secara profesional dan berkeadilan,"jelasnya lagi.
Lebih jauh dijelaskan, Sebagai lembaga pendidikan, pihaknya berharap kasus ini dapat berjalan dengan baik, adil, dan transparan demi memberikan kepastian hukum dan rasa keadilan kepada semua pihak yang terlibat.
"Kami juga menegaskan komitmen kami untuk mendukung proses penyelidikan ini dan bekerja sama sesuai dengan prosedur yang berlaku,"tegasnya
BACA JUGA:Gegara Main Layang-Layang, Seorang Bocah di Palembang Jadi Korban Pemukulan, Begini Ceritanya
Ia menghimbau, semua pihak untuk tetap menjaga ketenteraman dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang dapat memperkeruh situasi.