• Terjadi isolasi sosial, kendala dalam menjalankan fungsi sosialnya, karena dengan dipasung si penderita dikucilkan dari lingkungan sosial, tidak bergaul dengan orang lain secara normal.
• Penurunan harga diri akibat adanya pelecehan harga diri, merasa tidak berguna dan terbuang, serta kehilangan hak – haknya sebagai manusia
• Muncul perasaan cemas, takut, kesedihan mendalam, dan putus asa karena diikat, atau dikurung
• Menyebabkan dendam dan kemarahan akibat diperlakukan tidak manusiawi
BACA JUGA:Bakal Dibawa Ke RS Ernaldi Bahar, Dipasung Selama 20 Tahun
BACA JUGA:Seorang Anak di Prabumulih Dipasung Ibunya Sendiri, Alasannya Mencengangkan
C. Alasan Memasung ODGJ / penderita sakit jiwa
• Si penderita gangguan jiwa mengamuk, mengganggu lingkungan, keluyuran tak tentu arah ; hal ini seringkali terjadi karena si penderita memang tidak berobat, atau sudah berobat tetapi obat tidak diminum dengan teratur / putus obat , keluarga dan masyarakat sekitar tidak mampu memberi dukungan pada proses penyembuhan karena ketidak tahuan.
• Masyarakat tidak faham tentang gejala dan gangguan jiwa, sehingga tidak tahu tindakan apa yg harus dilakukan saat menemukan orang dengan tanda dan gejala gangguan jiwa di lingkungannya
• Alasan biaya, hal ini bisa dipecahkan dengan subsidi pemerintah, misalnya JKN/BPJS, Jaminan Kesehatan Daerah, dll
• Kendala dalam akses pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan jiwa atau Rumah Sakit Jiwa
Terkait dengan tindakan pemasungan ini, RS Ernaldi Bahar Provinsi Sumsel senantiasa aktif dan proaktif dalam memfasilitasi proses peningkatan paparan edukasi ke masyarakat luas dengan melakukan berbagai upaya.
Misalnya penyuluhan langsung ke pengunjung rumah sakit, kunjungan advokasi ke berbagai instansi, komunitas, atau ke daerah, menyebarkan leaflet, booklet, banner, membina media sosial kekinian, bekerja sama dengan media berita seperti surat kabar, radio dan televisi.
Di sisi lain RS Ernaldi Bahar Prov Sumsel senantiasa berupaya memperbaiki semua aspek pelayanan untuk pemenuhan kebutuhan layanan kesehatan yang kompeten, profesional dan terstandard kepada semua lapisan masyarkat.(*)
Penulis: Iwan Andhyantoro, SKM, M.Kes
(Humas, Pembimbing Klinik dan Penyuluh Kesehatan RS Ernaldi Bahar Prov. Sumsel )