SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam sebuah pertemuan penting yang melibatkan anggota Dewan Ekonomi Nasional (DEN), sejumlah isu kritis terkait perekonomian Indonesia dibahas.
Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah masalah daya beli masyarakat kelas menengah. Menurut Muhammad Chatib Basri, anggota DEN, daya beli masyarakat yang menurun menjadi perhatian serius yang harus segera ditangani.
“Masalah daya beli ini sangat terkait dengan keseimbangan antara upah minimum provinsi (UMP) dan daya saing industri. Meningkatkan daya beli di satu sisi harus seimbang dengan upaya menjaga daya saing industri kita,” ujar Chatib Basri.
BACA JUGA:Posisi Cadangan Devisa Indonesia Akhir November 2024 Stabil di Atas Kecukupan Internasional
BACA JUGA:Resep Cireng Crispy Devina Hermawan dengan Sambal Rujak, Gurih dan Renyah untuk Teman Gabut
Strategi untuk Pertumbuhan Ekonomi Jangka Pendek dan Menengah
Mari Elka Pangestu, yang juga merupakan Wakil Ketua DEN, mengungkapkan bahwa diskusi kali ini berfokus pada langkah-langkah strategis untuk menjaga pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka pendek dan menengah.
Pangestu menekankan pentingnya menarik investasi yang tidak hanya berkualitas tetapi juga berdampak positif pada penguatan sektor manufaktur dalam negeri.
“Kita perlu investasi yang tidak hanya masuk dalam bentuk modal, tetapi juga menciptakan rantai pasokan (supply chain) yang lebih mendalam, serta menyelesaikan masalah struktural yang ada di sektor manufaktur,” jelas Mari Elka Pangestu.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG Sabtu 7 Desember 2024: Hujan Lebat, Petir, Angin Kencang di Sumatera Selatan
BACA JUGA:Lury Elza Alex Noerdin Serap Aspirasi Warga PALI: Pendidikan dan Infrastruktur Jadi Fokus Utama
Inovasi Digital dan Penguatan Infrastruktur Ekonomi
Luhut Binsar Pandjaitan, Ketua DEN, juga menambahkan bahwa sejumlah langkah konkret akan segera diimplementasikan, termasuk peluncuran versi terbaru e-katalog pada bulan depan.
Katalog ini bertujuan untuk mencakup 95 persen belanja APBN, yang diharapkan dapat mengurangi pemborosan dan inefisiensi dalam pengelolaan anggaran negara.
“Dengan digitalisasi pemerintahan dan pengelolaan data yang lebih baik, kami optimis target pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam lima tahun ke depan dapat tercapai,” ungkap Luhut.
Sinergi Antara Pemerintah dan DEN
Pertemuan ini mencerminkan komitmen kuat dari Presiden Prabowo untuk memperkuat ekonomi Indonesia dengan melibatkan sinergi antara pemerintah dan Dewan Ekonomi Nasional.
Langkah-langkah strategis yang dipaparkan diharapkan dapat menjawab tantangan perekonomian Indonesia dalam jangka pendek dan jangka panjang.