SUMATERAEKSPRES.ID - Sebuah wabah penyakit misterius tengah melanda Republik Demokratik Kongo, menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan masyarakat dan otoritas kesehatan.
Dalam beberapa pekan terakhir, lebih dari 100 orang dilaporkan meninggal dunia akibat penyakit yang gejalanya belum sepenuhnya dipahami.
Gejala dan Penyebaran
Menurut laporan awal dari Kementerian Kesehatan Kongo, penyakit ini ditandai dengan demam tinggi, muntah darah, nyeri otot yang parah, serta kegagalan organ dalam waktu singkat.
Penyakit ini dilaporkan menyebar dengan cepat di beberapa wilayah pedesaan, dengan tingkat kematian yang tinggi di antara para penderitanya.
BACA JUGA:DK PBB Serukan Gencatan Senjata untuk Stabilitas Wilayah Pasca Serangan Israel ke Iran
BACA JUGA:Hizbullah Serang Balik Israel, DK PBB Dipanggil untuk Rapat Darurat
“Kami belum bisa mengidentifikasi agen penyebabnya. Tim kami masih melakukan investigasi untuk menentukan apakah ini merupakan infeksi baru, mutasi virus yang sudah ada, atau penyakit zoonosis,” ujar Menteri Kesehatan, Jean Mbusa, dalam konferensi persnya.
Respon Pemerintah dan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengirimkan tim ahli untuk membantu penyelidikan dan penanganan wabah ini. Pemerintah Kongo juga telah memberlakukan pembatasan perjalanan di daerah-daerah terdampak guna mencegah penyebaran lebih lanjut.
Namun, keterbatasan fasilitas medis di Kongo menjadi tantangan besar.
Banyak pasien yang tidak mendapatkan perawatan memadai karena minimnya tenaga kesehatan dan obat-obatan. Beberapa rumah sakit setempat bahkan kewalahan menerima pasien.
Spekulasi dan Ketakutan Masyarakat
Wabah ini memunculkan berbagai spekulasi di kalangan masyarakat. Sebagian warga percaya bahwa penyakit ini adalah hukuman atau kutukan, sementara lainnya mencurigai adanya keterlibatan bahan kimia atau eksperimen biologis.
Ketakutan ini diperparah dengan minimnya informasi resmi yang tersebar.