Mayor Harun Sohar dengan taktik dan kepemimpinannya berhasil menggerakkan para pejuang untuk melakukan perlawanan sengit di berbagai titik strategis di Palembang.
Nama Harun Sohar kini diabadikan sebagai nama jalan utama di Palembang sebagai bentuk penghargaan atas jasanya.
2. Letnan Kolonel Mohammad Hasan
Sebagai komandan militer, Letnan Kolonel Mohammad Hasan memiliki peran penting dalam memimpin serangan terhadap pos-pos Belanda.
Ia dikenal sebagai sosok yang berani dan memiliki kemampuan taktik perang yang tinggi.
Mohammad Hasan, bersama pasukannya, berhasil menggempur berbagai titik pertahanan Belanda di Palembang, terutama di sekitar wilayah Sungai Musi dan Jembatan Ampera.
Keberanian dan dedikasinya dalam mempertahankan kota Palembang menjadikannya salah satu pahlawan dalam perang ini.
BACA JUGA:Hasil Pilpres AS 2024: Warga Amerika Menentukan Pemimpin, Menanti Proses Hitung Suara yang Ketat
BACA JUGA:BRI Bergerak Cepat Salurkan Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
3. Kapten Rivai Abdulrachman
Kapten Rivai Abdulrachman adalah salah satu pemimpin pasukan yang aktif dalam Perang Lima Hari Lima Malam.
Ia berperan dalam mengatur strategi pertahanan di berbagai wilayah penting di kota Palembang.
Kapten Rivai dan pasukannya melakukan perlawanan gigih di daerah-daerah yang menjadi sasaran serangan Belanda.
Strategi dan semangat pantang menyerah dari Kapten Rivai berhasil menghambat laju tentara Belanda dan mempersulit upaya mereka untuk menguasai kota Palembang.
BACA JUGA:Sejarah Nama Kayuagung, Pusat Pemerintahan Kabupaten OKI yang Dihuni Mayoritas Suku Komering
4. Letnan Mulyono
Letnan Mulyono merupakan salah satu pejuang yang turut berperan dalam perang ini. Ia dikenal sebagai komandan yang berani dan selalu berada di garis depan dalam pertempuran melawan pasukan Belanda.
Bersama dengan pasukannya, Letnan Mulyono memberikan perlawanan yang kuat, terutama dalam mempertahankan area pusat kota Palembang.