B. Guru membentuk kelompok siswa dan memberikan soal yang sama. Setiap kelompok mendiskusikan jawabannya, lalu satu kelompok mempresentasikan hasil diskusi sementara kelompok lain memberikan umpan balik. Guru menambahkan penjelasan setelah diskusi.*
C. Guru menjelaskan rumus luas segitiga, kemudian memberikan latihan yang dikerjakan secara individual dan dikumpulkan.
D. Guru membagi siswa dalam 12 kelompok, memberikan lembar kerja luas segitiga, dan mendorong diskusi. Kemudian, satu kelompok mempresentasikan hasil sementara kelompok lain memberikan masukan. Guru menutup dengan penguatan materi.*
E. Guru membimbing siswa bekerja berpasangan menghitung luas segitiga, kemudian satu siswa mempresentasikan hasil pasangan mereka, sementara siswa lain memberikan tanggapan. Guru menambahkan klarifikasi di akhir.*
13. Ibu Wati, seorang guru SD, merencanakan pembelajaran tentang penerapan luas lingkaran dalam konteks kehidupan sehari-hari. Dengan pendekatan kolaboratif, ia ingin agar siswa belajar bertanggung jawab, mandiri, dan bekerjasama tanpa merasa tertekan. Ibu Wati juga mengajarkan aturan, alat, serta langkah-langkah dalam menyelesaikan tugas kelompok. Metode ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk:
A. merasa aman dan nyaman dalam proses pembelajaran.*
B. menjalankan ajaran agama dan menjaga kerukunan.
C. menghindari perilaku menyontek dan bersikap jujur.
D. serius dalam belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
E. mengutamakan kepentingan kelompok daripada kepentingan pribadi.
14. Seorang guru SD merancang pembelajaran matematika dengan pendekatan bertahap. Ia meminta siswa mengamati gambar segitiga yang merupakan setengah dari sebuah persegi panjang. Kemudian, siswa diminta menghitung tinggi segitiga dan membandingkan luasnya dengan luas persegi panjang. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu siswa memahami:
A. rumus luas persegi panjang.
B. rumus tinggi segitiga.
C. panjang sisi segitiga sama sisi.
D. rumus luas segitiga.*
E. rumus keliling segitiga.