PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Peminat mobil listrik saat ini bisa dibilang mulai menanjak. "Tren mobil listrik merupakan jawaban atas kebutuhan energi terbarukan, jadi tidak hanya tergantung dengan mobil konvensional," ujar Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan (Sumsel) sekaligus Dosen Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MDP, Idham Cholid SE ME.
Dikatakan, mobil listrik juga dianggap memiliki nilai ekonomis lebih tinggi karena biaya operasional cukup rendah dibandingkan dengan mobil yang ada selama ini.
"Dampaknya terhadap konsumen sangat baik karena selain ramah lingkungan juga bisa menekan biaya operasional. Namun, memang saat ini harga mobil listrik masih mahal serta infrastruktur pendukung mobil listrik masih sedikit," jelasnya.
Tapi menurutnya, saat ini pemerintah sudah berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk membeli mobil jenis ini dengan memberikan pajak kendaraan yang sangat murah dibandingkan dengan mobil konvensional.
BACA JUGA:Mau Punya Mobil Listrik? BYD Tawarkan Pilihan Inovatif dan Terjangkau, Ini Model-Model Terbarunya
"Selain itu, perkembangan industri mobil listrik dapat memberikan trickle down effect terhadap perkembangan industri lainnya, misalkan industri baterai dan tambang sebagai bahan baku baterai tersebut, dimana Indonesia memiliki kekayaan tambang yang cukup besar," katanya.
Dikatakannya, hingga kini mobil listrik belum bisa menggantikan secara cepat mobil konvensional. ‘’Masih perlu edukasi kepada konsumen dan dukungan infrastruktur yang lebih merata lagi agar mobil jenis ini bisa dipakai secara masif di Indonesia," tandasnya.
Idham
FOTO: NENI/SUMEKS