https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Industri Sawit Sumbang Rp600 Triliun, Alex Sugiarto Pimpin Gapki Sumsel 2024-2029 untuk Kemajuan

Alex Sugiarto kembali pimpin Gapki Sumsel, industri sawit berkontribusi besar bagi devisa negara dan perekonomian nasional. Foto: kris samiaji/sumateraekspres.id--

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dibandingkan komoditas lainnya, sektor industri kelapa sawit nasional selama ini sudah teruji dan mampu bertahan di tengah kondisi perekonomian yang sulit, termasuk saat pandemi Covid 19 yang lalu.

Bahkan, industri sawit merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar yang mencapai USD 39,2 juta atau setara dengan Rp600 trilyun.

Hal ini disampaikan Ketua Umum (Ketum) Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Eddy Martono dalam sambutannya saat melantik kepengurusan Gapki Sumsel periode 2024-2029 di Ballroom Hotel Excelton, Kamis (20/3/2025) sore.

“Industri kelapa sawit Indonesia juga menyerap cukup banyak tenaga kerja yakni sebanyak 16,2 juta tenaga kerja. Juta sebagai sektor yang tetap bertahan untuk tidak mem-PHK pekerjanya bahkan menambah pekerjanya selama masa pandemi Covid-19 yang lalu,” sebut Eddy.

BACA JUGA:Tanam Sayur Sembari Menunggu Sawit Panen, Petani Desa Penyandingan Terapkan GSMP

BACA JUGA:Kejati Periksa 5 Kades, Kasus Dugaan Korupsi Perkebunan Sawit di Musi Rawas

Sementara itu, Ketua Gapki Sumsel terpilih periode 2024-2029, Alex Sugiarto usai dilantik menyebut industri sawit nasional terus tumbuh dan berkembang di tengah ketidakpastian perekonomian global, inflasi termasuk terpaan pandemi covid-19 beberapa tahun silam.

“Kita patut bersyukur industri kelapa sawit tetap menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan bertahan. Bahkan menjadi salah satu sektor berkontribusi dalam perekonomian nasional,” sebut Alex dalam pidatonya.

Alex menyebut data statistik Dinas Perkebunan (Disbun) Sumsel di tahun 2023 luas perkebunan sawit di Sumsel mencapai lebih dari 1,2 juta hektar.

Dengan kontribusi produksi yang cukup besar bagi industri sawit nasional yaitu mencapai 3,3 juta ton CPO yang bersumber dari 85 Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit dengan kapasitas total 4.605 ton/jam.

Hal ini membuktikan betapa strategisnya posisi Sumsel dalam peta industri sawit di Indonesia.

BACA JUGA:Kasus Korupsi Perkebunan Sawit Mura, 5 Kades dipanggil Penyidik Kejati Sumsel

BACA JUGA:Apes, Kepergok Curi Puluhan Janjang Sawit Pemuda di Mura Digelandang ke Kantor Polisi Empat Rekannya Kabur

Di tahun 2024, perekonomian Sumsel menunjukkan pertumbuhan yang menggembirakan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Triwulan IV Tahun 2024, ekonomi Sumsel tumbuh sebesar 5,03 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan