PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun, ulama besar Kota Palembang, KH Drs Solihin Hasibuan MPdI atau biasa disapa Ustadz SolHas, Senin (4/11) sekitar pukul 06.20 WIB berpulang ke Rahmatullah. Ia wafat pada usia 58 tahun saat menjalani perawatan di RSUD Siti Fatimah, Palembang.
Duka mendalam dirasakan banyak kalangan, tak hanya keluarga, juga ulama, cendikiawan, birokrat, dunia usaha, bahkan masyarakat luas. “Beliau berpesan meski dirinya sudah tidak ada, tetaplah menyambung tali silaturahmi dengan teman-teman beliau khususnya yang ada di Maspuroh,” ucap putra kedua Almarhum Ustadz SolHas, Abdul Hafiz Hasibuan, di depan jenazah sang ayah saat disemayamkan di rumah duka Jalan Sukamaju, Kelurahan Sukabangun, Kecamatan Sukarami, Senin (4/11) pagi.
Hafiz menceritakan sang ayah, malam sebelum wafat sempat masuk ruang ICU RSUD Siti Fatimah guna menjalani perawatan. Namun, takdir berkata lain, Pembina Yayasan Izzatuna itu meninggal dunia sekitar pukul 06.20 WIB.
Sebagai anak, Hafiz dan ketiga saudaranya, serta sang ibu Ustadzah Hj Khozanah juga sudah mendapatkan pesan tersebut dari almarhum beberapa waktu sebelum akhirnya menghembuskan nafas terakhir. "Beliau berpesan kepada ibu-ibu apabila hendak mengantarkan ke tempat peristirahatan terakhir jangan mendekat ke makam," sebut Hafiz.
BACA JUGA:Ribuan Umat Padati Masjid Agung SMB Jayo Wikramo Palembang untuk Sholat Jenazah KH Solihin Hasibuan
BACA JUGA:Ustadz KH Solihin Hasibuan Akan Dimakamkan di Samping Sahabatnya, Almarhum Ustadz KH Taufik Hasnuri
Pantauan Sumatera Ekspres, di rumah duka terlihat banyak pelayat datang, termasuk sejumlah tokoh, di antaranya dua orang calon wali kota (cawako) Palembang, Drs H Ratu Dewa dan Yudha Pratomo Mahyudin. Usai disemayamkan di rumah duka, siangnya jenazah almarhum disalatkan di Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin Jayo Wikramo. Ribuan umat terlihat ikut serta dalam salat jenazah yang dipimpin Alhabib Abdurahman Al Habsyi tersebut. Ini menunjukkan begitu besar penghormatan terhadap sosok almarhum.
Mewakili keluarga, Kms HM Ali Mas'ud dari Maspuroh menyampaikan Almarhum KH Solihin Hasibuan berpulang setelah menjalani operasi di RS Dr Muhammad Hoesin (RSMH) dan perawatan intensif di RS Fatimah. Dia mengaku kehilangan sahabat, guru, dan sosok panutan.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat yang hadir dan juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekhilafan almarhum selama hidupnya. “Jika ada hal-hal yang kurang berkenan, kami harap dapat dimaafkan. Kemudian, jika ada urusan terkait utang-piutang atau masalah yang belum terselesaikan, kami mempersilakan menemui atau menghubungi pihak keluarga,” ujarnya.
Usai salat jenazah, jasad almarhum disertai iring-iringan puluhan kendaraan langsung meluncur ke Pemakaman Pangkalan Gelebak, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Terlihat, suasana duka menyelimuti lokasi pemakaman yang berdekatan dengan makam Ustadz Taufik Hasnuri, seorang tokoh agama yang juga merupakan sohib kental dari almarhum Ustadz Solihin Hasibuan. “Memang ada omongan dari Ustadz Taufiq Hasnuri, jika ulama Maspuroh, bisa dimakamkan di tempat ini,” kata Ali Mas’ud lagi.
Sejumlah tokoh agama dan masyarakat turut mengiringi jenazah almarhum untuk melihat langsung prosesi pemakaman dimulai. Ustadz Kemas Ali, Ustadz King, Sirojudin, serta Calon wakil walikota Palembang, Prima Salam hadir menunjukkan belasungkawa mereka.
Pemakaman berjalan khidmat di bawah terik matahari. Kondisi cuaca cerah namun membuat suasana di sekitar lokasi pemakaman sedikit padat karena jalan diaspal pada siang hari, sehingga mengakibatkan kemacetan di sekitar kawasan tersebut. Meski begitu, antusiasme masyarakat mengantar almarhum ke peristirahatan terakhirnya tetap tak surut.
Anak-anak almarhum terlihat sangat terpukul, terutama Hafiz, putra almarhum, nampak tak kuasa menahan kesedihan di tengah iringan ratusan pelayat. Adik-adik almarhum juga hadir dan ikut terlibat dalam prosesi pemakaman.