Jalan Tembok Baru kini menjadi akses utama bagi masyarakat setempat, terutama dalam aktivitas sosial dan ekonomi sehari-hari.
Banyak rumah, warung, serta tempat usaha yang berjajar di sepanjang lorong ini, yang menjadikannya pusat interaksi dan kehidupan bagi masyarakat Palembang, khususnya di kawasan Ulu.
Lorong ini tidak hanya menjadi bagian dari infrastruktur kota, tetapi juga bagian dari identitas budaya masyarakat Palembang.
Tradisi seperti gotong royong, kegiatan keagamaan, serta perayaan hari besar masih dilestarikan di sini. Masyarakat di Tembok Baru dikenal sangat menjunjung tinggi adat istiadat serta kebersamaan.
Setiap tahun, lorong ini sering dijadikan tempat perayaan dan festival yang melibatkan seluruh warga, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari budaya Palembang yang kaya dan dinamis.
Seiring dengan perkembangan kota Palembang, Jalan Tembok Baru menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masalah lingkungan hingga pengembangan infrastruktur modern yang kerap kali mengabaikan nilai-nilai sejarah.
Upaya pelestarian Jalan Tembok Baru kini menjadi perhatian, baik dari pemerintah kota maupun komunitas lokal, agar sejarah dan budaya yang melekat di kawasan ini tetap terjaga.
Jalan Tembok Baru adalah bukti bagaimana masyarakat Palembang mampu beradaptasi dan menjaga tradisi di tengah perubahan zaman.
Jalan ini tidak hanya menjadi saksi bisu perkembangan kota, tetapi juga menjadi lambang kehidupan yang mengakar pada sejarah panjang kota Palembang yang berada di tepian Sungai Musi. (*)