Banyuasin Lumbung Pangan Nasional di Peringkat Keempat

Rabu 30 Oct 2024 - 14:15 WIB
Reporter : Akda
Editor : Irwansyah

SUMATERAEKSPRES.ID - Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, dikenal sebagai salah satu lumbung pangan utama di Indonesia.

Dalam skala provinsi, Banyuasin menempati posisi teratas sebagai penghasil padi terbanyak, sementara secara nasional, kabupaten ini berada di urutan keempat.

Dengan produksi beras mencapai 915.748 ton, Banyuasin masih tertinggal dari Kabupaten Indramayu yang berada di peringkat pertama dengan 1.419.736 ton, disusul Karawang dengan 1.096.657 ton, dan Subang di posisi ketiga dengan 1.016.077 ton.

BACA JUGA:Iran Tingkatkan Anggaran Militer, Israel Beri Peringatan

BACA JUGA:Lowongan Kerja BUMN PT GDPS untuk Lulusan SMA Sederajat di Bandara Soetta

Pada tahun 2023, luas lahan panen di Banyuasin mencapai 177.444 hektare, menjadikannya sebagai penghasil padi terbesar ketiga setelah Indramayu (231.354 hektare) dan Karawang (182.672 hektare).

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, produksi padi di Banyuasin tercatat sebesar 915.784 ton Gabah Kering Giling (GKG), yang menghasilkan sekitar 525.873 ton beras. Produktivitas sawahnya tercatat 5,16 ton GKG per hektare.

BACA JUGA:Nasabah di Kecamatan Rupit Nikmati Ragam Keuntungan Layanan BRILink untuk Transaksi Perbankan Praktis

BACA JUGA:Pemerataan Layanan Keuangan BRI Lewat 1 Juta Agen BRILink di 62 Ribu Desa

Peningkatan produksi padi dan beras tahun ini menunjukkan hasil yang positif, dengan produksi padi naik 18.320 ton GKG dan produksi beras meningkat 10.520 ton dibandingkan tahun sebelumnya.

Kabupaten Banyuasin mengalami surplus beras mencapai 455.941,41 ton, jauh melampaui total konsumsi lokal yang hanya 69.931,59 ton.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuasin, Sarip, mengungkapkan bahwa Banyuasin berperan penting sebagai lumbung pangan nasional.

BACA JUGA:BRI Cetak Laba Rp45,36 Triliun di Triwulan III 2024, Perkuat Kinerja dan Dukungan UMKM

BACA JUGA:BRI UMKM EXPO(RT) 2025: Kesempatan Emas bagi UMKM Masuk Pasar Global dan Meningkatkan Daya Saing

Namun, tantangan masih ada, terutama dalam penerapan irigasi teknis pada musim tanam IP 200 dan IP 300 yang kurang optimal. "Kendala utama adalah ketergantungan pada cuaca," katanya.

Kategori :