https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Sengketa Lahan Memanas: Pemilik Klaim Hak, Tutup Jalan dengan Tenda Selama 10 Hari

Warga pasang tenda di jalan akses PT Hijau Lestari Raya, protes sengketa lahan yang belum terselesaikan. Foto: akda/sumateraekspres.id--

BANYUASIN, SUMATERAEKSPRES.ID - Jalan akses menuju PT Hijau Lestari Raya tepatnya di Desa Prajen Kampung 2 Kecamatan Banyuasin I, Banyuasin di tutup oleh Rita Yusepa yang mengklaim sebagai pemilik lahan.

Penutupan jalan ini sendiri sudah berlangsung selama 10 hari dengan hanya memasang tenda, sehingga kendaraan PT Hijau Lestari Raya tidak dapat keluar - masuk untuk mengangkut hasil sawit.

Sebelumnya selama tiga hari dipasang portal namun dibuka secara paksa oleh oknum pihak kepolisian.

"Sudah 10 hari kami, dan tetap bertahap di lokasi,'kata Rita Yusepa, Sabtu (22/3).

BACA JUGA:Berkasnya Segera Dilimpahkan ke Jaksa, Oknum Komisioner Bawaslu Banyuasin Tersangka Kasus Penganiayaan Ditahan

BACA JUGA:Noor Ismatuddin Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPRD Banyuasin

Aksi ini sendiri berawal saat lahan milik keluarganya di serobot oleh oknum yang telah menguasai lahan milik mereka."Aji sehat sambereng yang sekarang menguasai (serobot) tanah kami,"tukasnya.

Selanjutnya sebagian lahan tersebut di jual oleh oknum tersebut kepada pihak PT Hijau Lestari Raya. Dengan kejadian itu, pihaknya telah cukup lama sidang perdata di pengadilan dan baru naik pada Tahun 2023 - 2024. Namun sampai sekarang belum ada keputusan inkrah.

Kemudian hal ini sendiri sudah dilaporkan ke Polda Sumsel tidak jalan, padahal sudah dua kali pergantian kepala desa.

"Kita sudah pernah sidang lapangan, dan pihak PT sendiri menunjukkan lokasi yang berbeda yaitu di Kampung 1, 3 dan Pematang Palas. Sedangkan kami di Desa Prajen kampung 2,"tuturnya.

Mengenai narasi pihak PT Hijau Lestari mengalami kerugian hingga tidak akan memberikan THR sampai akan melakukan PHK, akibat persoalan itu.

BACA JUGA:Kadis Perpustakaan Banyuasin Ditahan Terkait Kasus Penyimpangan Retribusi Parkir

BACA JUGA:Kejari Banyuasin Selidiki Dugaan Korupsi Baju Satpol PP, Anggaran Rp 5 Miliar Dipertanyakan, Nah Loh!

Rita sangat menyayangkan hal tersebut, padahal itu merupakan masalah intern PT."Kok kami yang harus di salahkan,"ungkapnya. Itu sendiri menurutnya karena kesalahan PT sendiri yang tidak ingin menyelesaikan persoalan itu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan