Bakal Gelar Cangkok Ginjal Ke-9, Pasien Ke-8 Stabil, Pendonor Boleh Pulang

Selasa 29 Oct 2024 - 19:27 WIB
Reporter : Neni
Editor : Edi Sumeks

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Mohammad Hoesin (RSMH) Palembang, baru-baru ini melaksanakan transplantasi ginjal ke-8 pada pasien gagal ginjal. Dimana pendonornya adalah orang tua kandung pasien sendiri. Dalam waktu dekat RSMH juga segera melakukan transpalasi ginjal ke-9. 

"Pasien Fauzan sudah melakukan cangkok (transpalasi ginjal) ke-8. Alhamdulillah  kondisinya stabil dan saat ini tahap pemulihan di RSMH. Pascaoperasi, minimal 10 hari hingga dua minggu baru bisa pulang, untuk memastikan kesehatannya dan tidak ada kelainan," ujar dokter spesialis ginjal RSMH, dr Suprapti SpPD KGH FINASIM, kemarin.

Ia menjelaskan, kondisi pendonor yang merupakan ibu kandung pasien juga sudah stabil bahkan telah diperbolehkan Pulang. "Pendonor transplantasi ginjal ke-8 sudah pulang dan telah melakukan kontrol. Kondisinya baik," terangnya. Dalam waktu dekat RSMH juga akan melakukan transpalasi ginjal ke-9. "Tapi, kita masih rapatkan dulu dengan tim di Jakarta," ujarnya. Ia menjelaskan, pasien dan pendonor untuk cangkok ginjal ke-9 masih satu keluarga. "Rencana yang ke-9 ini kakak kandung pasien," terangnya lagi 

Proses transplantasi ginjal masih akan dilakukan tim transplantasi ginjal RSMH dan RSCM Jakarta. "Pasien sudah menjalani cuci darah, sudah lebih dari satu tahun," terangnya. Persiapan cangkok lebih kepada pendonor karena untuk mencari kecocokan dengan pasien. Selain itu apakah ada infeksi di darahnya atau tidak, secara hukum, agama juga harus dipastikan tidak boleh ada jual beli. 

BACA JUGA:Terbaring 5 Jam, Sampai Amputasi Dua Kaki, Perjuangan Pasien Gagal Ginjal untuk Bertahan Hidup

BACA JUGA:Sukses Transplantasi Ginjal Ke-8 RSMH Palembang, Pasien Mahasiswi Terima Donor dari Orang Tuanya Mahasiswi

"Kalau pasien kan ginjalnya sudah bermasalah pasti ia menerima saja, jadi tidak ada persiapan khusus. Paling lihat kondisinya stabil atau tidak. Justru pendonor yang banyak mengalami pemeriksaan," ucapnya. Ditanya mengenai pasien gagal ginjal yang terus meningkat, ia menjelaskan, penyebabnya banyak. "Kalau gagal ginjal kronis tentu sudah lama. Namun gagal ginjal itu biasaya tidak terasa, tiba-tiba HB turun, lemas, sesak. Tapi penyebab utama biasanya ada darah tinggi, kencing manis, radang ginjal yang sering terjadi," terangnya lagi. 

Faktor keturunan  juga ada biasanya, tapi pemicu banyak dari kencing manis dan darah tinggi. Di RSMH ada sekitar 160-an orang yang melakukan cuci darah seminggu dua kali. “Transplantasi ginjal merupakan terapi gagal ginjal paling ideal karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal, tidak seperti dialisis yang hanya dapat mengatasi sebagian masalah saja,” bebernya.  

Ia menerangkan, jika dibandingkan dengan hemodialisis kronik, transplantasi ginjal memiliki keunggulan dalam hal memperpanjang angka harapan hidup, memperbaiki kualitas hidup serta efisiensi total pembiayaan jangka panjang. “Dapat dikatakan transplantasi ginjal merupakan terapi gagal ginjal paling ideal karena bisa mengatasi permasalahan akibat penurunan fungsi ginjal," tandasnya.

Kategori :