JAKARTA, SUMATERAEKSPRES.ID - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tahun 2024 secara hybrid pada Rabu (23/10), yang dihadiri oleh 93 pemegang saham, mewakili 100% dari jumlah pemilik hak suara.
Rapat ini menyetujui dua agenda penting, yakni pelaksanaan rencana kerja terkait pembaruan sistem perdagangan serta penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) untuk tahun buku 2025.
Dalam upayanya bertransformasi menjadi multi-asset class exchange, BEI terus memperdalam pasar melalui pengembangan produk dan layanan baru.
Sepanjang tahun 2024, BEI bekerja sama dengan Self-Regulatory Organization (SRO) dan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan berbagai inisiatif penting, seperti penyelenggaraan Workshop dan Launching ASEAN Interconnected Sustainability Ecosystem (ASEAN-ISE) pada Januari dan Februari 2024.
BACA JUGA:BEI Terapkan Aturan Modern untuk Pencatatan Efek Beragun Aset, Ini Keuntungannya
BACA JUGA:Pertumbuhan Investor Pasar Modal Indonesia Tembus 14 Juta, BEI Genjot Digitalisasi dan Edukasi
Selain itu, implementasi Sistem Penyelenggara Pasar Alternatif (SPPA) Improved Trading Mechanism dilakukan pada 19 Februari 2024. Pada Maret 2024, BEI juga memperkenalkan Papan Pemantauan Khusus Full Periodic Call Auction, diikuti dengan revisi implementasi pada Juni 2024.
Transformasi lainnya mencakup peluncuran Indeks IDX Cyclical Economy 30 pada Juli 2024, serta produk Single Stock Futures (SSF) pada peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia pada Agustus 2024.
Pada September 2024, BEI meluncurkan Indeks IDX-Infovesta Multi-Factor 28, yang dirancang untuk memudahkan investor berinvestasi pada saham dengan profitabilitas tinggi, valuasi yang kompetitif, dan volatilitas rendah.
Indeks ini juga berfokus pada likuiditas transaksi dan kinerja keuangan yang stabil.
BACA JUGA:Obligasi Provident Investasi Bersama 2024 Resmi Tercatat di BEI, Cek Detailnya!
Kinerja Pasar dan Pencapaian BEI di 2024
Sepanjang tahun 2024, kinerja pasar modal Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 7.760,060 pada 18 Oktober 2024, mencatat kenaikan 6,70% dari akhir tahun 2023.
Nilai kapitalisasi pasar pada tanggal yang sama mencapai Rp12.967 triliun, naik 11% dari Rp11.674 triliun pada Desember 2023.