BEI Targetkan Pendapatan Rp1,78 Triliun di 2025, Siap Guncang Pasar Modal!

Kamis 24 Oct 2024 - 23:30 WIB
Reporter : Rian Sumeks
Editor : Rian Sumeks

IHSG dan kapitalisasi pasar mencatat rekor tertinggi baru pada 19 September 2024, dengan IHSG mencapai 7.905,30 dan kapitalisasi pasar menembus Rp13.475 triliun.

Peningkatan jumlah pencatatan efek saham baru juga terlihat. Hingga 18 Oktober 2024, BEI mencatat 36 perusahaan baru, menambah total perusahaan yang terdaftar di pasar modal menjadi 938.

Aktivitas perdagangan produk obligasi melalui SPPA juga meningkat, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp993 miliar, naik 44,7% dari akhir 2023.

BACA JUGA: Pengembangan Infrastruktur Pasar Keuangan: BI dan BEI Sepakati Pembentukan CCP di Pasar Uang dan Valas

BACA JUGA:BEI Perkuat Peran SPPA dalam Perdagangan Surat Utang dan Sukuk di Indonesia

Di sektor perdagangan non-saham, seperti Right, Warrant, dan produk derivatif lainnya, total nilai transaksi hingga 18 Oktober 2024 mencapai Rp3,75 triliun. Untuk kelas aset baru, yaitu Unit Karbon, transaksi mencapai Rp6,15 miliar.

Pertumbuhan Investor dan Rencana 2025

Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga terus meningkat. Hingga 18 Oktober 2024, tercatat 14,2 juta investor, bertambah lebih dari 2 juta dari tahun sebelumnya, menunjukkan pertumbuhan sebesar 16%.

Partisipasi investor ritel dan institusi yang terus meningkat mencerminkan kepercayaan yang kuat terhadap pasar modal Indonesia.

Untuk tahun 2025, BEI telah menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) dengan asumsi kondisi makro ekonomi yang stabil, didukung oleh tren penurunan inflasi dan suku bunga global.

BEI memproyeksikan rata-rata nilai transaksi harian pada tahun 2025 mencapai Rp13,5 triliun, dengan total pencatatan efek mencapai 407, termasuk pencatatan saham, obligasi, dan produk lainnya seperti Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), dan Dana Investasi Infrastruktur (DINFRA).

Fokus pada Pengembangan Teknologi dan Likuiditas Pasar

BEI juga fokus pada pengembangan teknologi yang mendukung perdagangan pasar modal.

Salah satu inisiatif utama adalah pembaruan sistem perdagangan yang lebih andal, yang dilaksanakan untuk memenuhi siklus rutin pembaruan teknologi setiap enam tahun.

Pembaruan ini tidak hanya meningkatkan keandalan sistem, tetapi juga mengakomodasi perkembangan teknologi yang mendukung low latency dan peningkatan kapasitas.

Selain itu, BEI berkomitmen untuk terus mengembangkan pasar dan meningkatkan jumlah investor melalui sosialisasi, one-on-one meeting, dan workshop, yang mayoritas dilaksanakan secara virtual.

Dukungan terhadap anggota bursa juga diperkuat melalui penyediaan jasa informasi dan bantuan teknis.

BEI memproyeksikan pendapatan untuk tahun 2025 meningkat 9,01% menjadi Rp1,78 triliun, sementara laba bersih diproyeksikan tumbuh 1,53% menjadi Rp275,02 miliar. Cost to Income Ratio diperkirakan sebesar 81,4%, sedikit lebih rendah dari rata-rata sejak 2014.

Kategori :