1. Peningkatan Ketegangan: Kematian Sinwar kemungkinan akan meningkatkan ketegangan antara Israel dan Hamas.
Hamas telah berjanji untuk membalas kematian pemimpinnya, yang dapat memicu serangan balasan dan eskalasi kekerasan lebih lanjut.
2. Perubahan Kepemimpinan: Dengan hilangnya Sinwar, Hamas harus mencari pemimpin baru. Ini bisa menyebabkan ketidakstabilan internal dalam jangka pendek, tetapi Hamas telah menunjukkan kemampuan untuk bertahan meskipun kehilangan pemimpin sebelumnya.
3. Dampak pada Negosiasi: Kematian Sinwar mungkin mempersulit upaya negosiasi untuk gencatan senjata atau pembebasan sandera. Sinwar adalah tokoh kunci dalam strategi militer Hamas, dan penggantinya mungkin memiliki pendekatan yang berbeda.
BACA JUGA:Palestina Minta Jaminan Keamanan bagi Presiden Mahmoud Abbas Kepada Dewan Keamanan PBB
BACA JUGA:Pemerintah Palestina Beri Penghargaan tertinggi kepada Jokowi
4. Reaksi Internasional: Komunitas internasional, termasuk Amerika Serikat, telah menyatakan bahwa kematian Sinwar adalah langkah positif dalam upaya melawan terorisme.
Namun, ini juga dapat memicu kritik terhadap tindakan militer Israel yang dianggap berlebihan.
Secara keseluruhan, meskipun kematian Sinwar adalah pukulan besar bagi Hamas, konflik Israel-Palestina kemungkinan akan terus berlanjut dengan intensitas yang tinggi.
Ada beberapa kandidat yang dipertimbangkan untuk menggantikan Yahya Sinwar sebagai pemimpin Hamas. Berikut beberapa nama yang disebut-sebut sebagai calon pengganti:
1. Mahmoud al-Zahar: Salah satu pendiri Hamas dan dikenal dengan sikap kerasnya. Al-Zahar berperan penting dalam membentuk ideologi kelompok ini dan memiliki pengalaman panjang dalam politik Hamas.
2. Muhammad Sinwar: Saudara Yahya Sinwar, yang juga memiliki pendekatan garis keras. Muhammad telah lama menjadi pemimpin dalam sayap militer Hamas.
BACA JUGA:Momen Mengharukan, Anak-Anak Palestina Persembahkan Ucapan Kemerdekaan untuk Indonesia
BACA JUGA:Suarakan Perdamaian, PBNU Undang Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash
3. Khaled Mashal: Mantan pemimpin Hamas yang saat ini disebut-sebut sebagai pengganti sementara Yahya Sinwar.
4. Muhammad al-Deif: Panglima Brigade Al-Qassam yang telah menjadi target utama Israel selama bertahun-tahun. Al-Deif dikenal karena kemampuannya bertahan dari berbagai upaya pembunuhan3.