SUMATERAEKSPRES.ID - Pemimpin Hamas di Palestina, Yahya Sinwar, dikabarkan meninggal dunia akibat serangan yang dilakukan oleh militer Israel di Gaza pada 16 Oktober 2024.
Kabar ini dikonfirmasi oleh pihak Israel setelah melakukan tes DNA.
Dilansir dari berbagai sumber, pihak Hamas telah memberikan tanggapan keras atas kematian pemimpinnya, Yahya Sinwar, yang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza pada 16 Oktober 2024 yang lalu.
Hamas menyatakan bahwa kematian Sinwar tidak akan dibiarkan begitu saja dan mereka berjanji untuk melanjutkan perjuangan mereka.
Pemimpin Hamas lainnya, Ismail Haniyeh, menyebut kematian Sinwar sebagai pembunuhan yang akan dibalas dengan tindakan lebih lanjut.
BACA JUGA:Pamerkan 15 Ribu Boneka Beruang di Msheireb Downtown Doha untuk Kenang Kematian Anak-anak Palestina
BACA JUGA:Apakah Kemerdekaan Palestina Menandakan Kiamat? Ini Faktanya
"Perjuangan Hamas untuk membebaskan Palestina akan terus berlanjut meskipun kami kehilangan pemimpin penting seperti Sinwar," Tegasnya.
Sementara itu, pihak Israel sendiri menanggapi kematian Yahya Sinwar dengan menegaskan bahwa operasi militer mereka di Gaza akan terus berlanjut.
Pihak Israel juga mengungkapkan hasil otopsi yang menunjukkan bahwa Sinwar tewas akibat tembakan di kepala.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan bahwa kematian Sinwar menandai “awal dari hari setelah Hamas”. "Israel akan terus berjuang melawan Hamas hingga semua sandera dikembalikan," pungkasnya.
Selain itu, Militer Israel juga telah mengirim lebih banyak pasukan ke Gaza utara dan memanggil brigade cadangan tambahan ke Israel utara.
BACA JUGA:Palestina Minta Jaminan Keamanan bagi Presiden Mahmoud Abbas Kepada Dewan Keamanan PBB
BACA JUGA:Pemerintah Palestina Beri Penghargaan tertinggi kepada Jokowi
Tentu Kematian Yahya Sinwar memiliki beberapa dampak signifikan terhadap konflik Israel-Palestina diantaranya.