Sungai ini memiliki makna historis yang mendalam bagi warga sekitar, karena telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka sejak berabad-abad lalu.
Namun, seiring berjalannya waktu dan modernisasi kota, peran Sungai Segaran dalam transportasi mulai berkurang.
BACA JUGA:Palembang Kota Air yang Hilang? Ini Fakta Mencengangkan Sungai Tengkuruk, Ada Mistisnya Lho!
Jalan-jalan seperti Jalan Pangeran Antasari, Jalan Sayangan, dan Jalan Soak Bato, yang mengelilingi wilayah ini, kini lebih banyak digunakan sebagai akses utama bagi mobilitas masyarakat.
Meski demikian, Sungai Segaran masih menjadi bagian penting dari identitas lokal, di mana pemerintah dan masyarakat setempat berupaya menjaga dan melestarikan kawasan sekitarnya sebagai upaya untuk tetap menjaga nilai sejarah dan kebudayaan yang melekat.
Saat ini, Sungai Segaran juga menjadi fokus perhatian dalam upaya revitalisasi sungai-sungai di Palembang
Pemerintah dan komunitas lokal bekerja sama untuk menjaga kebersihan dan kelestarian sungai ini agar tetap dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Dengan upaya tersebut, diharapkan Sungai Segaran dapat kembali menjadi salah satu daya tarik, tidak hanya dari segi sejarah.
Tetapi juga sebagai destinasi wisata bagi para pengunjung yang ingin mengetahui lebih dalam tentang warisan budaya Kota Palembang.
Kehadiran Sungai Segaran di tengah-tengah lingkungan perkotaan yang terus berkembang menunjukkan bagaimana elemen-elemen sejarah lokal tetap memiliki tempat di dalam dinamika modernisasi, menjadi jembatan antara masa lalu dan masa kini bagi masyarakat Palembang.
Tokoh Masyarakat setempat, M Rasyid (52), warta lingkugnan RT.01/RW.02 merupakan penduduk local yang lahir dan dibesarkan di seputar jalan Segaran, sempat dibincangi sumateraekspres.id.
BACA JUGA:Ditimbun di Zaman Belanda 1930-An, Sungai Kapuran Tinggal Kenangan, Diabadikan jadi Nama Lorong
Menurutnya, dahulu Sungai Segaran bukan hanya sebuah aliran air yang melintasi Kota Palembang, tetapi juga menjadi pusat kehidupan masyarakat setempat.
Sungai ini mengalir di tengah-tengah wilayah yang kini dikenal sebagai Kelurahan 14 Ilir, berdekatan dengan Kelurahan 16 Ilir, 15 Ilir, dan 17 Ilir.