Karena letaknya yang strategis, Sungai Segaran menjadi jalur transportasi penting yang menghubungkan para pedagang dan masyarakat yang tinggal di sepanjang tepian sungainya.
Pada masa kolonial, Sungai Segaran menjadi tempat singgah perahu-perahu kecil yang membawa barang dagangan seperti rempah-rempah, hasil pertanian, serta berbagai komoditas lainnya.
Pedagang dari berbagai pelosok datang dan pergi, menggunakan sungai ini untuk menukar hasil bumi dengan kebutuhan lainnya.
Banyak rumah panggung yang dibangun di sekitar sungai, menyesuaikan dengan kondisi aliran air yang kerap naik-turun
Namun, seiring berjalannya waktu, kota Palembang mulai berkembang. Modernisasi dan pembangunan infrastruktur membawa perubahan besar di sekitar Sungai Segaran.
Aliran sungai yang dahulu lebar dan ramai kini semakin menyempit karena perluasan lahan dan pembangunan jalan.
Pada masa itu, pemerintah kolonial dan kemudian pemerintah daerah mulai mengatur tata ruang kota dengan lebih terencana, termasuk mengubah sebagian aliran Sungai Segaran menjadi jalur darat.
Bahkan saat ini sambung Rasyid, Sungai Segaran yang Sebagian telah ditimbun dan dijadikan nama jalan hingga menjadi pusat jual beli lemari serta perangkat alat rumah tangga.
“Mau cari lemari, tempat tidur, Kasur, kursi, meja dari jati ataupun dari bahan lain disinilah tempatnya,” terangnya.
Bahkan jalan Segaran kini telah dikenal sebagai pusat penjualan lemari kayu dan aluminium.
Meskipun sebagian besar aliran Sungai Segaran telah berubah menjadi jalan raya, nama yang diabadikan dalam bentuk "Jalan Segaran" tetap membawa kenangan tentang masa lalu, ketika air sungai mengalir membawa kehidupan dan rezeki bagi masyarakat Palembang.
Rasyid menceritakan, untuk Sungai Segaran menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari mereka.
Cerita tentang perahu-perahu yang hilir mudik di atas air, transaksi jual beli di tepian sungai, dan keceriaan anak-anak yang bermain di sepanjang tepian sungai kerap menjadi nostalgia bagi mereka.
“Dulu perahu biso sampe depan rumah. Kalau sekarang dak biso lagi, kareno anak Sungai Segaran ditempat kami sudah jadi parit-parit kecik,” terangnya.
Jalan Segaran bukan sekadar rute lalu lintas, melainkan simbol dari transformasi sebuah kota, dari peradaban yang tumbuh di tepian air hingga menjadi pusat urban modern. (*)