Sementara itu, Owner kapal cepat Express Bahari, Kurmin Halim SH, berharap pemerintahan baru nanti dapat menurunkan PPN dari 11 persen seperti sekarang ini, hingga 5-6 persen seperti di Malaysia. “Ini akan mempercepat bangkitnya sektor perekonomian di Indonesia,” ucapnya.
Pengurangan pajak selama 1-2 tahun ke depan itu, terutama terkait pajak properti. Pemerintah juga hendaknya memberikan kepastian hukum sekaligus keamanan dan peraturan serta program pro pengusaha. "Hal ini supaya para investor ini mau menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga dengan begitu secara otomatis akan membuka lapangan kerja yang lebih luas," tutupnya.
Owner Harvani Hotel, Hardi, dia memprediksi perekonomian Indonesia ke depan hadapi tantangan yang tidak kecil dan berpotensi tidak baik-baik saja. “Kalau melihat kondisi yang ada, tentunya harus ada terobosan dari pemerintah. Kalau tidak, prediksi saya akan suram serta tidak baik-baik saja,” duganya.
Pemerintahan baru juga diharapkannya mengeluarkan kebijakan yang bisa bantu meringankan beban masyarakat. “Seperti pajak, kalau bisa jangan dinaikkan. Iklim investasi bagi investor besar baik domestik dan mancanegara bisa dipermudah dan dibantu regulasinya," ulasnya.
Terkait dengan koalisi gemuk yang nantinya dilakukan pemerintahan Prabowo-Gibran ini, hendaknya lebih mengutamakan kinerja bila dibandingkan dengan kuantitas. "Walaupun jumlah kabinet kecil, terpenting itu mau kerja keras dan tanggung jawabnya dalam tugas. Saran saya, jangan gemuk, hal ini akan menyusahkan performa kabinet dan pemerintahan itu sendiri," imbuh Hardi.
BACA JUGA: Penyaluran Subsidi Tak Lagi Melalui Banyak Kementerian, Pemerintah Wacanakan Layanan Digital
BACA JUGA:Menteri PANRB, Penyelesaian UU ASN Ciptakan Perbaikan Birokrasi
Sementara itu, menurut pengamat ekonomi Sumsel, Idham Cholid SE ME, beralihnya kekuasaan pemerintahan memang bagi beberapa pelaku ekonomi akan mempengaruhi berbagai aspek. Akan menunggu formasi kabinet dan kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintahan baru.
“Pemerintah baru nantinya diharapkan dapat memberikan harapan yang besar bagi perkembangan ekonomi, terutama ekonomi global yang saat ini penuh tantangan," ujar Idham, dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas MDP.
Sebagian masyarakat berharap terhadap beberapa hal. Di antaranya, penciptaan lapangan kerja, stabilitas harga dan inflasi rendah. Kemudian infrastruktur yang terus meningkat, dan peningkatan kualitas pendidikan.
"Hal ini penting untuk mensukseskan Indonesia Emas 2045, dimana harapannya adalah Indonesia menjadi negara dengan ekonomi maju dengan perekonomian nomor empat di dunia,"ucapnya. Tetapiperlu disadari bahwa tantangan global perlu dilakukan antisipasi.
Sehingga Indonesia perlu membangun dengan kemandirian dan tidak tergantung pada negara lainnya dalam mendorong perekonomiannya. Ketergantungan terhadap hutang luar negeri harus dikurangi dengan cara mencari sumber-sumber pendanaan dan juga memaksimalkan potensi lokal.
"Masih banyak potensi Sumber Daya Indonesia yang masih belum optimal pemanfaatannya, misalkan terkait dengan sektor perkebunan, pertanian, peternakan dan juga hasil laut. Jika ini dilakukan, maka perekonomian Indonesia bisa tumbuh dengan lebih baik lagi," harapnya.
BACA JUGA:5 Kementerian Berkolaborasi untuk Meningkatkan PPG dan TPG Guru Agama, Ini Hasilnya
BACA JUGA:Ini Dia Bocoran Kabinet Prabowo-Gibran: 46 Kementerian dengan Susunan Baru, Apa Saja?