- Cagar Budaya: Sebagai salah satu cagar budaya, Kantor Ledeng dilindungi dan dirawat untuk memastikan warisan sejarahnya tetap hidup. Ini juga menjadi daya tarik wisata yang edukatif bagi pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak tentang sejarah Palembang.
Ada beberapa cerita menarik terkait renovasi dan pemeliharaan Kantor Ledeng. Salah satu yang paling menonjol adalah upaya untuk mempertahankan keaslian arsitektur bangunan sambil memastikan bahwa struktur tetap aman dan fungsional untuk digunakan.
- Renovasi Besar Tahun 1980-an: Pada tahun 1980-an, Kantor Ledeng mengalami renovasi besar-besaran. Renovasi ini dilakukan untuk memperbaiki kerusakan struktural yang terjadi akibat usia bangunan dan kondisi cuaca. Tim renovasi berusaha keras untuk menggunakan bahan dan teknik yang mirip dengan yang digunakan pada saat bangunan pertama kali didirikan, guna mempertahankan keaslian arsitektur kolonialnya.
- Pemeliharaan Rutin: Pemeliharaan rutin dilakukan untuk menjaga kondisi bangunan tetap prima. Ini termasuk pengecatan ulang, perbaikan atap, dan penggantian bagian-bagian yang rusak. Setiap kali ada perbaikan, perhatian khusus diberikan untuk memastikan bahwa perubahan tidak merusak nilai historis bangunan.
- Penggunaan Teknologi Modern: Dalam beberapa renovasi terakhir, teknologi modern digunakan untuk memperkuat struktur bangunan tanpa mengubah penampilannya. Misalnya, penggunaan bahan anti-rayap dan sistem drainase modern untuk mencegah kerusakan akibat air.
- Partisipasi Masyarakat: Renovasi dan pemeliharaan Kantor Ledeng sering melibatkan partisipasi masyarakat lokal. Ini tidak hanya membantu dalam menjaga bangunan tetapi juga meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap warisan budaya kota.
- Cerita dari Pekerja: Ada banyak cerita dari para pekerja yang terlibat dalam renovasi, termasuk tantangan yang mereka hadapi dalam bekerja dengan bangunan tua dan kepuasan yang mereka rasakan ketika melihat hasil akhir yang indah dan bersejarah.
Arsitektur interior Kantor Ledeng mencerminkan perpaduan antara gaya kolonial Belanda dan elemen modern yang telah ditambahkan selama renovasi. Berikut adalah beberapa ciri utama dari interior bangunan ini:
- Ruang Utama: Ruang utama di dalam Kantor Ledeng memiliki langit-langit tinggi dan jendela besar yang memungkinkan masuknya cahaya alami. Ini memberikan kesan luas dan terang pada ruangan.
- Material Asli: Banyak bagian interior yang masih mempertahankan material asli seperti lantai ubin dan dinding bata ekspos. Ini memberikan nuansa historis yang kuat dan autentik.
- Detail Ornamen: Interiornya dihiasi dengan ornamen khas kolonial seperti ukiran kayu pada pintu dan jendela, serta detail dekoratif pada langit-langit dan dinding.
- Furniture: Furnitur yang digunakan di dalam bangunan ini sebagian besar adalah replika atau restorasi dari furnitur asli zaman kolonial, yang memberikan sentuhan elegan dan klasik.
- Ruang Kantor Modern: Beberapa bagian bangunan telah diadaptasi untuk kebutuhan kantor modern, dengan penambahan meja kerja, komputer, dan peralatan kantor lainnya. Namun, penataan ini dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak estetika historis bangunan.
- Ruang Pertemuan: Terdapat beberapa ruang pertemuan yang dilengkapi dengan teknologi modern untuk mendukung fungsi administratif dan pemerintahan. Ruang-ruang ini tetap mempertahankan elemen dekoratif asli seperti lampu gantung antik dan panel kayu.
- Galeri Sejarah: Di beberapa bagian bangunan, terdapat galeri kecil yang menampilkan foto-foto dan artefak sejarah terkait pembangunan dan penggunaan Kantor Ledeng dari masa ke masa.
Kombinasi elemen-elemen ini membuat interior Kantor Ledeng tidak hanya fungsional sebagai kantor pemerintahan, tetapi juga sebagai tempat yang menyimpan dan merayakan sejarah panjang Palembang.