Aplikasi ini menjadi pilar penting dalam menyediakan akses informasi pasar modal secara mudah dan akurat. Langkah digitalisasi ini adalah jawaban BEI terhadap tantangan literasi keuangan di Indonesia.
Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa meski jumlah investor pasar modal terus tumbuh, masih ada ruang besar untuk peningkatan jika dibandingkan dengan total populasi Indonesia.
BACA JUGA:Sikapi Vonis Bebas 5 Terdakwa Akuisisi Saham Anak Perusahaan PTBA, Kejati Sumsel Bakal Kasasi
BACA JUGA:Investor Saham Syariah Meningkat 240%, BEI Raih Penghargaan dari Forum Wakaf Produktif
"Dengan kemajuan teknologi digital, semakin banyak perusahaan sekuritas yang menyediakan layanan transaksi saham, sehingga masyarakat semakin mudah menjadi investor," ungkap Jeffrey.
Sinergi BEI dengan berbagai pihak juga terus diperkuat, termasuk melalui Galeri Investasi (GI) BEI yang kini telah mencapai 927 unit di seluruh Indonesia.
Galeri Investasi BEI tidak hanya berfungsi sebagai jembatan antara dunia akademis dan pasar modal, namun juga sebagai sarana mendekatkan edukasi pasar modal kepada masyarakat.
Dengan program edukasi seperti SPM yang tersebar di kantor-kantor perwakilan BEI di berbagai wilayah, BEI optimis dapat meningkatkan inklusivitas pasar modal di Indonesia.
Seiring dengan inovasi yang terus digalakkan, BEI yakin jumlah investor saham di Indonesia akan terus meningkat.