SUMATERAEKSPRES.ID - Sekurang-kurangnya terdapat 5 (lima) kalimat harmonis antara Allah SWT dan hamba-hamba-Nya yang beriman, dan ini hanya terjadi pada momen-momen tertentu.
Lima kata-kata harmonis tersebut sebagai berikut. Pertama, kau adalah milik-Ku, kalimat ini tertuang dalam surat al-Baqarah ayat ke-156. Ini adalah kalimat istirja’ dan sudah familier diantara kaum Muslimin yang beriman, karena sering diucapkan pada saat mendengar seseorang terkena musibah.
Pada hakikatnya apa pun musibah yang menimpa kita atau orang lain, baik berupa sakit, kehilangan sesuatu, kematian, bahkan musibah-musibah lainnya, kita dianjurkan agar selalu mengucapkan kalimat istirja tersebut.
Apabila kita maknai dan kita dalami sungguh-sungguh maka akan kita jumpai sebuah pesan yang sangat dalam dan kalimat dari Allah yang sangat harmoni antara Allah dengan hamba-hamba-Nya yang beriman dengan makna kontekstual: Kamu adalah milik-Ku, bahkan semua yang kau miliki dari harta, jabatan, popularitas, anak dan keturunan semuanya adalah milik-Ku, kata Allah.
BACA JUGA:Ramadan Mengantarkan Orang Beriman Meraih Takwa
Qadha dan Qadar telah dituliskan dan ditetapkan untuk kita dan adalah yang terbaik menurut Allah. Ikhlaskanlah apapun musibah yang terjadi pada diri kita, karena hakikatnya kita adalah milik Allah, kita berasal dari Allah, mari kita renungkan apa yang kita bawa sewaktu kita dilahirkan dari rahim ibu kita?
Kita semua saat terlahir dari rahim ibu kita tidak ada satu pun yang membawa harta kekayaan, jabatan, kedudukan, popularitas atau yang lainnya. Bahkan, sehelai benang pun tidak kita miliki. Kita semua terlahir dalam kondisi telanjang, tidak membawa bekal apapun. Jadi pada hakikatnya harta, popularitas dan apapun itu namanya, bahkan diri kita adalah milik Allah (Kau adalah milikk-Ku kata Allah). Ini adalah kalimat harmonis antara Allah dan hamba-nya yang beriman.
Kedua, Aku akan berlari menemuimu saat nama-Ku kau panggil, kalimat ini tertuang dalam surat al-Baqarah ayat 186. Betapa dekatnya Allah dengan orang-orang yang beriman disaat nama-Nya disebut dan dipanggil. Perhatikan hadits Qudsi berikut: Aku tergantung persangkaan hamba kepada-Ku, Akubersamanya kalau dia mengingat-Ku.
Kalau dia mengingat-Ku pada dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Kalau dia mengingat- Ku di keramaian, maka Aku akan mengingatnya di keramaian yang lebih baik dari mereka. Kalau dia mendekat sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya sehasta.
BACA JUGA:Pasangan Doktor Hukum, Muslimin dan Oslita Resmi Wisuda
BACA JUGA:Patut jadi Contoh, Dr Febrian Sebut Muslimin dan Oslita Pasangan Luar Biasa
Kalau dia mendekat kepada diri-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Kalau dia mendatangi-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari. Subhanallah, tabarakallah. Betapa harmonisnya Allah dengan hamba-hamba-Nya yang beriman.
Bahkan Allah mempertegas lagi kata-kata harmonisnya: Ingatlah Aku dengan hati dan anggota badan kalian, maka Aku akan mengingat kalian dengan memuji dan menjaga kalian. Karena setiap perbuatan akan berbalas perbuatan serupa. Syukurilah nikmat-nikmat yang telah Aku berikan kepada kalian. Jangan kufur kepada-Ku dengan mengingkari nikmat-nikmat-Ku dan menggunakannya untuk hal-hal yang diharamkan bagi kalian.
Ketiga, lupakan seseorang yang membuat dirimu sakit, Aku akan menemanimu setiap saat, surat at-Taubah ayat ke-40َ. Kebahagiaan dan kesedihan adalah padu padan Allah agar manusia menyadari nikmatnya kebahagiaan, sehingga ia bersyukur dan berbagi.