Namun ESP tidak memusingkan soal klaim atau hasil survei paslon lain. Dia fokus pada pencalonannya, bersama Riezky Aprilia sebagai calon wakil gubernurnya. Menurutnya, pencalonan mereka dalam Pilgub Sumsel kali ini seolah seperti anugerah yang 'turun dari langit.'
Sebab, mereka hanya diusung satu parpol, PDI Perjuangan. Meski demikian, dia tetap optimistis dan menyebut bahwa hal tersebut tak mengurangi keseriusannya untuk membawa perubahan bagi Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Pjs Bupati OKU Timur Ingatkan Netralitas ASN dalam Pilkada 2024
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Kejari dan Bawaslu OKU Timur Jalin Kerjasama Hukum
Eddy menegaskan bahwa ia belum membuat janji-janji kampanye yang tidak realistis. "Visi misi semua calon bagus, janji juga bagus. Tapi pertanyaannya adalah, bisakah mereka menepatinya? Jangan buat janji yang tidak masuk akal. Kami fokus pada prioritas yang cerdas. Yaitu pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan (CERAH)," ulasnya.
Mengusung tagline E-RA Baru, Eddy berkomitmen untuk membawa perubahan signifikan dalam bidang pendidikan dan kesehatan di Sumatera Selatan. Menurutnya, salah satu hal yang perlu dibenahi adalah sistem pendidikan yang dia sebut semakin memberatkan masyarakat.
"Dulu aku membangun Palembang dengan baik. Sekarang, pendidikan diperjualbelikan, ini tidak benar. Hal ini jelas memberatkan rakyat, dan saya berjuang dalam hal ini sebagai bentuk jihad," tegas Eddy. Jika dalam 100 hari pertama masa jabatannya nanti dia gagal memberantas pungutan liar (pungli) di sekolah-sekolah, dia siap mundur dari jabatannya.
"Sekolah harus gratis, berobat juga harus gratis. Itu komitmen kami. Selain itu, untuk generasi zilenial, kami akan menyiapkan gedung pelatihan gratis yang berfokus pada teknologi siber," janjinya.
Di tempat yang sama, Ketua Tim Pemenangan E-RA Baru, MA Gantada menegaskan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika dilakukan dengan tekad dan kerja keras. Dia mengungkapkan keyakinannya bahwa semua yang dijanjikan oleh Eddy Santana Putra dapat terwujud.
“Kalau mau, tidak ada yang tidak mungkin. Hanya butuh penekanan dan tindakan yang tepat,” ucap Gantada. Menurutnya, sebagai tokoh yang pernah memimpin Kota Palembang, Eddy Santana Putra memiliki rekam jejak yang tak diragukan dalam hal pembangunan.
ESP dikenal sebagai sosok yang berhasil membawa perubahan signifikan selama masa jabatannya sebagai Wali Kota Palembang. Kini, dengan membawa visi baru, berjanji akan mengembalikan kejayaan Sumsel. “Terutama dalam hal pendidikan dan kesehatan yang merata untuk semua lapisan masyarakat,” paparnya.
Sebelumnya, Lembaga Survei Indometrik, merilis hasil surveinya di 6 kabupaten/kota di Sumsel. Yakni, Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Musi Rawas, Lubuklinggau, dan Musi Rawas Utara. Mengambil 3 instrumen, meliputi tingkat kepopuleran, kesukaan serta elektabilitas.
Direktur Analisis Indometrik, Mukti Saputra, mendapati hasil tingkat elektabilitas paslon urut 1 Herman Deru-Cik Ujang 32,35 persen, paslon urut 2 Eddy Santana Putra-Riezky Aprilia tingkat elektabilitasnya 33,75 persen, dan paslon urut 3 Mawardi Yahya-Anita Noeringhati 19,55 persen tingkat elektabilitasnya.
“Tidak tahu, atau tidak jawab atau masih mengambang, sekitar 14,35 persen,” katanya, belum lama ini. Survei digelar 8-17 September 2024, kepada 440 responden. Margin of error sekitar 4,5 persen, dan dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (iol/air/)
Judsam: Pemungutan Suara Pilkada Serentak 27 November 2024