Di arena diplomasi, serangan ini berpotensi memengaruhi hubungan Iran dan Israel dengan negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Rusia.
BACA JUGA:Kecam Ratusan Pemukim Ekstremis Israel yang Serbu Masjid Al-Aqsa untuk Lakukan Ritual Tisha B'Av
BACA JUGA:Tak Lagi Zona Aman, Tentara Israel Perintahkan Penduduk Khan Younis Keluar dari Wilayah Al Jalaa
Kedua negara besar ini dapat meningkatkan peran mereka dalam mediasi atau memperkuat dukungan militer kepada sekutu masing-masing, tergantung pada dinamika yang berkembang.
Konflik yang berkepanjangan berpotensi menciptakan krisis kemanusiaan yang lebih dalam, dengan meningkatnya jumlah pengungsi dan korban sipil di kedua belah pihak.
Respons negara-negara tetangga bervariasi; Arab Saudi menyatakan keprihatinan mendalam dan menyerukan penahanan diri dari semua pihak untuk mencegah eskalasi lebih lanjut.
Sementara itu, Rusia mengungkapkan kekhawatiran tentang perkembangan situasi dan menyerukan penahan diri.
Kelompok pejuang Hizbullah menyambut baik serangan Iran, menyebutnya sebagai tindakan heroik yang mengirimkan pesan kuat kepada Israel.
Di sisi lain, pemerintah Yaman mengutuk agresi Israel, menunjukkan solidaritas dengan Iran dan Suriah dalam membela diri.
Amerika Serikat berjanji dukungan penuh kepada Israel dan memperingatkan Iran tentang konsekuensi serius jika melanjutkan serangan. Reaksi beragam dari negara-negara ini mencerminkan kompleksitas politik dan aliansi di kawasan yang semakin tidak stabil.