Namun, berkat ketekunan dan kerja kerasnya, ia berhasil memulihkan kebunnya dan kembali menjadi pedagang lada yang sukses.
Sebagai penghormatan atas ketekunan dan keberhasilannya, masyarakat setempat mulai menyebut sungai tersebut sebagai Sungai Sahang.
Legenda Putri Sahang
Pada zaman dahulu, di tepi Sungai Sahang, hiduplah seorang putri cantik bernama Putri Sahang. Ia adalah putri dari seorang raja kecil yang memerintah daerah tersebut.
Putri Sahang terkenal tidak hanya karena kecantikannya, tetapi juga karena kebaikan hatinya dan kepeduliannya terhadap rakyatnya.
Putri Sahang memiliki kebun lada yang sangat luas dan subur. Lada dari kebunnya terkenal hingga ke berbagai kerajaan karena kualitasnya yang sangat baik.
Putri Sahang sangat mencintai kebunnya dan sering menghabiskan waktu di sana untuk merawat tanaman lada dengan penuh kasih sayang.
Suatu hari, seorang pangeran dari kerajaan jauh mendengar tentang kecantikan dan kebun lada milik Putri Sahang.
Pangeran ini sangat ambisius dan ingin memiliki kebun lada tersebut untuk memperkaya kerajaannya. Ia datang ke Palembang dengan niat untuk melamar Putri Sahang, tetapi sebenarnya ia hanya ingin menguasai kebun lada itu.
Putri Sahang, yang bijaksana, menyadari niat buruk pangeran tersebut.
Ia menolak lamaran pangeran dengan tegas. Pangeran yang marah kemudian mencoba mencuri lada dari kebun Putri Sahang pada malam hari.
Namun, Putri Sahang yang selalu waspada berhasil menangkap pangeran tersebut.
Dengan keberanian dan kecerdasannya, Putri Sahang mengusir pangeran itu dari wilayahnya. Setelah diusir Putri Sahang, pangeran tersebut kembali ke kerajaannya dengan rasa malu dan kekalahan.