Terbongkar! Rahasia Nama Jalan Sungai Sahang Palembang, Punya Cerita Legendaris yang Bikin Merinding

Kamis 03 Oct 2024 - 12:03 WIB
Reporter : Adi
Editor : Rian Sumeks

Jalan Sungai Sahang di Kota Palembang ini memiliki sejarah yang sangat erat kaitannya dengan perkembangan ekonomi dan perdagangan di daerah tersebut.

Nama “Sungai Sahang” sendiri berasal dari kata “sahang,” yang berarti lada atau merica, komoditas penting yang diperdagangkan di masa lalu.

Pada zaman dahulu, daerah sekitar Sungai Sahang merupakan pusat perdagangan lada yang ramai.

Sungai ini menjadi jalur transportasi utama untuk mengangkut lada dan komoditas lainnya ke berbagai daerah, termasuk ke luar negeri.

BACA JUGA:'Gegara' Banyak Pohon Keranji, Sungai di Palembang Berubah jadi Nama Lorong Lebak Keranji, Cek Kisahnya

BACA JUGA:Aliran Sungai menjadi Nama Lorong, Sungai Lumpur Palembang Diambil Dari Nama Sosok Legendaris, Simak Yuk!

Aktivitas perdagangan ini tidak hanya meningkatkan perekonomian lokal tetapi juga menarik pedagang dari berbagai penjuru, termasuk dari Tiongkok, India, dan Arab.

Selain itu, Sungai Sahang juga berperan penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat setempat. Sungai ini sendiri, menyediakan sumber air untuk pertanian, perikanan, dan sekaligus kebutuhan rumah tangga.

Seiring berjalannya waktu, daerah sekitar Sungai Sahang berkembang pesat menjadi kawasan permukiman dan juga komersial yang padat.

Selain sejarah perdagangan lada, ada beberapa legenda menarik yang beredar di sekitar Sungai Sahang.

Salah satu legenda yang cukup terkenal adalah tentang asal-usul nama sungai ini.

BACA JUGA:Sungai Aur Merupakan Warisan Alam dan Sejarah yang Terkubur di Tengah Pencemaran

BACA JUGA:Dihuni Saudagar Tionghoa, Sungai di Palembang Berubah jadi Nama Lorong Saudagar Yucing, Simak Ceritanya!

Legenda Asal-Usul Nama Sungai Sahang

Dahulu kala, ada seorang pedagang lada yang sangat kaya dan terkenal di Palembang. Pedagang ini dikenal dengan nama Pak Sahang.

Ia memiliki kebun lada yang sangat luas di sepanjang tepi sungai. Setiap hari, Pak Sahang mengangkut lada dari kebunnya melalui sungai ini untuk dijual ke pasar.

Suatu hari, terjadi banjir besar yang menghanyutkan sebagian besar kebun lada milik Pak Sahang.

Kategori :